Dia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia makan sushi. Dulu adalah makan siangnya yang biasa di pekerjaan lamanya. Dia melihat jam tangan mahal di pergelangan tangan Luhut.
"Pantas, enggak?" tanya Luhut, menarik lengan bajunya dan memamerkan arloji platinum bertatahkan berlian.
"Ya," jawab Joko bersusah payah untuk terdengar acuh tak acuh. Dia melirik ke bawah dan melihat sepasang sepatu bot kulit Italia yang bergaya di kaki Luhut. Saat dia mendongak, dia melihat Luhut sedang tersenyum padanya.
"Aku tahu apa yang kau pikir," katanya, giginya yang putih sempurna berkilau. "Bagaimana bisa aku membeli semua ini padahal aku juga karyawan di Electrishit sama dengan kau, kan?"
Joko kaget. Persis seperti yang dia pikirkan. Namun dia tidak mengatakan apa-apa dan menunggu Luhut melanjutkan.
"Aku baru saja dapat banyak uang, Bro," kata Luhut. "Mau aku kasih tahu caranya?"
"Silakan," kata Joko datar. Meski rasa penasarannya sudah mencapai puncak ubun-ubun, tidak dia tak ingin terlihat terlalu bersemangat untuk mendengar cerita Luhut.
"Kau pernah mendengar tentang lelang online?"
"Tentu."
"Aku sudah menemukan yang lebih baik daripada eBay atau yang lain di luar sana. Tidak banyak orang yang mengetahuinya, tetapi kau bisa dapat duit yang jauh dari sedikit, kawan."
Joko ingin mencebikkan bibirnya tetapi menahan diri. Dia bersiap untuk mendengar penipuan internet bagaimana cepat kaya dan bodoh.