Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sumi

15 Juli 2021   18:55 Diperbarui: 15 Juli 2021   19:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sajiansedap.grid.id

Ketika dia masuk universitas, dia mulai belajar ilmu forensik dengan penuh semangat. Profesornya kagum pada seberapa cepat dia belajar, dan betapa mahirnya dia dengan pisau bedah. Latihan sedari kecil memang sangat membantu.

Begitu lulus, dia mendapat tawaran langsung dari universitas untuk bekerja di kepolisian setempat. Tanpa pikir panjang, Sumi menerimanya.

Menjadi orang terakhir yang membuka mayat, tidak ada yang pernah memperhatikan beberapa hati yang sehat berhasil lolos keluar dari ruangan kerjanya.

Sumi masih suka memotong roti hot dog, hanya saja dia membuat sayatan vertikal tunggal, bukan Y lagi. Dan selalu, saja dia meraih dan mengeluarkan sepotong kecil isi dalam roti. Dia membentuknya menjadi hati, lalu memasukkannya ke dalam mulut, sebelum dengan rakus menyerang sisa roti, melahapnya utuh.


Bandung, 15 Juli 2021

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun