malam menjelang, saat klandestin-
serbu istana; obor menyala
api berkobar sampai ke langit
  putri selija berbaju satin
  nyaris terbakar api membara
  tangan disambar; putri menjerit
(7)
pahlawan bertopeng sang penyelamat
memacu kuda; menembus malam
putri selija hanya terdiam
dipeluk pinggangnya sangat erat
  bulan sembunyi, gelap memekat
  menderap kuda di dalam kelam
  selija meraba satin bersulam
  kalung tersimpan jadi azimat
o, sirastanenia! negeri
sebelum milenia ke dua
kerajaan 'kan sirna tenggelam
  murka keji pendeta tertinggi
  hendak kuasa mengganti raja
  kelak memimpin secara kejam
(8)
sebagai tanda sebentuk kalung
berkilau; sinar bulan kembali
penunggang bertopengpun berhenti
mengenal tanda syarikat lindung
  bertanya ia, nadanya bingung
  putri selija, putri sejati
  kalung kemilau di batas hati
  padamu itu, milik si sulung?
kenalkah engkau pada pemilik-
kalung lindung melingkar ini?
penuh berharap; tanya selija