Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salinan Digital

25 Mei 2021   19:34 Diperbarui: 25 Mei 2021   19:57 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Itu membuatku gugup," keluhnya.

Itu dulu, lebih dari satu dekade yang lalu, sebelum anak-anak lahir, sebelum rumah baru dengan cicilan baru, sebelum saya membangun firma sendiri, dan sebelum teleporter sama lazimnya dengan ponsel. Saya sering berpikir betapa lucunya kemajuan itu.

Ketika pertama kali melihat teleporter, benda itu tidak terlalu membuat saya terkesan. Itu hanyalah gawai baru, menarik, tetapi tidak ada yang perlu dikagumi.

Sekarang, melihat lingkungan sekitar, saya hampir tidak mengenali dunia lagi. Sejuta kemajuan yang tidak penting ditambahkan ke masa depan yang tidak dapat dikenali.

Saya bukan diri saya hari ini.

Saya sedang mendengarkan musik di kantor ketika gagasan beracun itu ditanam di benak saya.

Komputer menyenandungkan musik klasik, Le Nozze di Figaro Mozart atau Hungarian Dance no.5 Brahms, ketika Wakil, anak magang, muncul di pintu.

"Apakah Anda membutuhkan saya untuk hal lain, bos?" tanyanya.

Saya melihat jam, terkejut. "Tidak, kamu boleh pergi. Terima kasih atas kerja kerasmu," ucap saya, di luar kebiasaan. Sebenarnya, Wakil jarang bekerja keras.

"Bos sedang mendengar apa?"

"Musik klasik," jawab saya meremehkan seleranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun