Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Peunayong ke Evanston (Bagian 3 - Habis)

26 Januari 2017   13:36 Diperbarui: 26 Januari 2017   14:15 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: start2finish.org

“Saya akan menikah dengan seorang duda di Oman. Maukah kamu hadir di pesta pernikahanku?” tanya Natasha.

Aku hanya tersenyum. Jangankan ke Oman, ke pulau Simeulue saja aku belum pernah.

“Selamat, ya,” ujarku tulus mendoakannya.

Saat itu aku teringat dengan kata-kata Keith,seorang mitra kerja kami, setelah Natascha mengajakku untuk mendirikan Rotary Club sepuluh tahun silam. Keith adalah pemuda berpendidikan dari keluarga terhormat di London. Ia pemuda yang baik, sebetulnya.

“Hati-hati dengan Natascha. Dia ‘kan keturunan Jerman. Fuckin’ Nazi.”

Yang aku tahu, Natascha berdarah Inggris, Jerman dan Pakistan. Ibunya seorang pekerja kemanusiaan yang giat membantu perempuan korban perang di Afghanistan.

Ternyata, tak ada kriteria khusus untuk menjadi rasis. Aku hanya berharap jangan ada di antara mereka yang memegang tampuk kekuasaan.

Mungkinkah?

Akhirul kalam, aku percaya sikap toleransi tidak cukup hanya dengan tutur kata, tapi dengan hati dan tindakan nyata. Benar-benar nyata.

HABIS

Bandung, 26 Januari 2016

Kisah ini adalah nyata. Opininya jujur. Nama-nama yang disebut adalah nama samaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun