Nama Saung Dolken ternyata bermakna pondok dari kayu dolken atau kayu gelam (Latin: melaluca leucandendron). Biasanya kayu dolken digunakan untuk keperluan proyek sebagai perancah atau penahan longsor. Namun, di sini menjadi bahan bangunan utama sebagai tiang, dinding dan pagar. Kayu dolken yang tua dan telah dikupas kulitnya memberi kesan alami dan asri.
Menjelang sore, rombongan AbeGe menumpang beberapa mobil menuju Kebun Raya Bogor yang berjarak 4,5 km untuk berfoto-foto. Kesepakatan awal, kita berkumpul di Grand Garden. Ternyata di tengah perjalanan terjadi perubahan rencana, tujuan pertama adalah Istana Bogor. Karena Penulis bersama teman yang merupakan penduduk Bogor, kami telah tiba terlebih dahulu di Grand Garden, meski macet luar biasa dan pemeriksaan di pintu masuk gate 3 cukup ketat. Ada acara ulang tahun keponakan Syahrini di Grand Garden dan presiden juga sedang tetirah di Istana. Pesan melalui Whatsapp yang terlambat diterima, membuat penulis dan teman-teman yang sudah terlanjur nyaman di Grand Garden membuat rombongan terpecah dua.
Makan malam di Saung Dolken berlangsung di aula yang terletak di seberang lapangan rumput dari Wa Rahmah dengan diiringi organ tunggal. Menunya mulai dari bakso, siomay dan kambing guling, juga main course yang tak sempat tersentuh saking kenyangnya. Apalagi kemeriahan organ tunggal dengan penyanyi orde tahun delapan puluhan membuat kami lupa usia.
Pagi hari Minggu, bagi yang ingin berenang sudah mengapung di kolam renang yang terdapat di depan villa Muzdalifah. Karena penulis bukan ikan, maka penulis memilih untuk melanjutkan tidur sehat sampai dibangunkan untuk sarapan pagi di resto. Ada pilihan bubur ayam, roti, dan nasi goreng. Lagi-lagi nasi gorengnya maknyus!
Setelah sarapan, sebagian abeges dan keluarga yang beragama kristiani pamitan untuk ke Jakarta melaksanakan ibadah di gereja.
Menjelang siang, kami berfoto di lapangan rumput depan kamar Multazam dengan segala gaya dan kamera, termasuk kamera drone. Saking hebohnya, terlupa untuk memotret Saung Dolken dari ketinggian. Penyesalan yang terlambat.
Bandung, 11 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H