Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membantah Teori Flat Earth

20 Juli 2016   09:10 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 14007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satelit GPS adalah mempermudah semua itu. Anda dapat menentukan posisi Anda di puncak Himalaya atau di tengah Gurun Kalahari meski tak ada sinyal dari provider dengan menggunakan alat GPS.

Adapun tentang Google Map, harus dibedakan antara peta yang merupakan titik, garis, warna dan simbol dengan citra hasil penginderaan jauh. Google Earth dihasilkan oleh citra satelit dan foto dari drone. Peta adalah transformasi dari proyeksi koordinat.

Satelit Pemetaan (Mapping Satellite) seperti GeoEye milik Google mengorbit bumi dalam lintasan asyncronous belasan ribu kali dalam satu hari, mengambil gambar satu wilayah dari berbagai sudut. Gunanya adalah untuk menghasilkan citra trimatra rupa bumi. Dan jika Anda membuka Google Earth, dengan mudah dapat dilihat bahwa Kutub Selatan merupakan benua utuh, bukan tembok tinggi seperti klaim pengusung Flat Earth.

Kutub Selatan | Google Earth
Kutub Selatan | Google Earth
Masih banyak lagi argumen mereka yang ngawur seperti ‘White Night membuktikan bahwa bumi datar’. Mereka lupa bahwa menurut mereka Kutub Utara terletak di pusat bumi. Bagaimana mereka akan menggambarkan lintasan matahari?

 

Mengapa ada yang mempertahankan Teori Flat Earth?

Sederhana saja. Untuk mempertahankan ayat-ayat kitab suci yang ditafsirkan secara literal.

Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! (Yesaya 40:22)

Jadi, menurut mereka, bumi HARUS berbentuk serupa koin.

 
Penutup

Pemalsuan pengetahuan berdasarkan pandangan sempit dalam mengartikan ayat-ayat suci sudah terjadi sejak dulu. Galileo dipaksa untuk bertobat dan mengaku dosa karena pendapatnya tentang sistem tata surya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun