Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[TYRTC] Terima Kasih Rumpies The Club yang Telah Membuatku Gila

3 Februari 2016   14:56 Diperbarui: 3 Februari 2016   15:34 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Datang, sob.”

“Bisa bawa kamera?”

“Kameraku hilang. Nanti aku nyari pinjaman kamera.”

Yang hilang sebenarnya kamera Canon D70 milik kantor, dan bukan aku yang menghilangkannya. Saat kamera tersebut hilang, aku sedang tidak berada di tepat kejadian perkara. Aku sendiri tidak punya kamera. Saat ini aku menyandera kamera milik yayasan keluarga, dengan harapan dapat order untuk mendokumentasikan acara-acara yang sederhana. Dengan bayaran, tentu saja!

Jadilah aku meminjam kamera seorang teman, dengan janji bahwa aku harus menjadi fotografer kawinan saudaranya. Dari status undangan berubah menjadi fotografer sukarelawan.

Kompasianival menjadi peristiwa yang paling berkesan di tahun 2015 buatku. Aku berkenalan dan menimba ilmu dari para senior, mengenal komunitas Kompasianer yang hadir di situ, menggali tambo lama dari urang awak sakampuang, mencicipi kue-kue di booth KPK (Kompasianer Penggila Kuliner), sirup pala dan kue sagu di lapak KOMA (Kompasianer Amboina), juga bertemu dengan dua pendekar keturunan yang saling bertarung sengit dalam tulisan namun kompak di kopithiam.

Sayangnya booth Kompasianer Bandung jempling (sepi). Sampai detik ini permohonanku untuk bergabung dengan grup Kompasianer Bandung belum diterima.

Untuk panitia: saluuut!

Satu Hari Satu Tulisan

Pertemuanku dengan om Tjiptadinata Effendi saat Kompasianival, memberikan inspirasi untuk meniru semangat beliau. Dalam sehari beliau bisa menulis tiga artikel. Ternyata aku hanya mampu sehari satu. Dan sejak bergabung dengan Kompasiana tanggal 3 Agustus 2015 lalu, dengan tulisan ini menjadikan tulisanku sudah 117 artikel fiksi dan nonfiksi. Bahkan blogku yang berusia sudah sewindu isi postingannya tak sampai setengahnya. Yang lebih gila lagi, saat ini buku antologi puisi pertamaku (semuanya puisi pra-RTC) akan segera terbit. Buku kedua bermuatkan sketsa diri sedang dalam penyusunan.

Kini saatnya pamit mundur sejenak.

Kalau selama ini mungkin ada yang kurang berkenan dengan tulisan-tulisanku, termasuk yang ini, aku mohon sori dori stroberi. Tak ada niatku menyakiti hati siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun