Perjalanan Karir Zlatan Ibrahimovic yang Luar Biasa

Namun hidup tidak selamanya berjalan lurus, pernah suatu hari ibra juga mengalami hal yang mengerikan bersama Ajax Amsterdam. cerita bermula saat striker asal Mesir, Ahmed Hossam Mido merasa iri kepada Ibra yang lebih dipercaya sebagai striker utama di era kepelatihan Ronald Koeman.

Mido yang sebelumnya merupakan bomber utama Ajax, tidak mampu menahan emosinya hingga akhirnya melemparkan sebilah gunting ke arah Ibra di ruang ganti. dari kejadian tersebut dan ditambah pengalaman masa kecilnya sebagai korban rasisme, secara perlahan sifat arogansi Ibra terbentuk.

"Saya seperti domba hitam yang memiliki wajah berbeda dan saya bukanlah orang yang berambut pirang, mereka menulis berita buruk tentang saya dan saya tidak perduli. dan bahkan itu semua membuat saya semakin kuat" - Ibra (source: the guardian)

Ibrahimovic akhirnya meninggalkan Ajax Amsterdam pada tahun 2004 untuk membela Juventus, setelah sebelumnya sempat terlibat konflik dengan Rafael Van Der Vaart.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa akar dari konflik keduanya adalah kisah cinta segitiga. yang mana Ibra dituduh menjalin hubungan dengan kekasih Van Der Vaart, Sylvie Meis.

Perseteruan keduanya pun berlanjut di laga internasional, Ibra yang membela Swedia melakukan pelanggaran yang keras pada Van Der Vaart yang mengenakan jersey Belanda.

Dalam sebuah meeting di Ajax, Van Der Vaart secara langsung menuduh ibra sengaja mencederainya. 

"Jika kamu menuduh saya lagi, saya akan mematahkan kakimu." ungkap Ibra dalam bukunya I am Zlatan.

Bersama Juventus karir Ibrahimovic juga tidak bertahan lama, terhitung dia hanya membela si nyonya tua selama dua musim saja, hingga tahun 2006. dengan meninggalkan 2 gelar serie A, yang pada akhirnya harus dilepas karena skandal calciopoli.

Ibrahimovic disebut enggan bermain di serie B, setelah Juventus secara paksa didegradasikan ke kasta kedua liga Italia tersebut, karena dianggap sebagai dalang Calciopoli.

Akan tetapi, agen dari Ibrahimovic yakni Mino Raiola, memiliki pandangan tersendiri terkait kepindahannya.