Mohon tunggu...
Axelda
Axelda Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Blogger

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Rehat Dulu: Work Life Balance (Katanya)

21 November 2024   13:00 Diperbarui: 21 November 2024   13:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rehat dulu, yuk.

Apa sih yang sedang dicari?
Apa sih yang sedang dikejar?

Kekayaan tak abadi, harta tak di bawa mati.
Kecantikan akan pudar, ketampanan tak selalu jadi incaran.
Pangkat tak selamanya membawa martabat, justru sering kali membuat tersesat.

Jadi, buat apa terus berlari?

Rehat dulu lah, sebentar.

Berlari tanpa henti justru akan mengurangi produktivitas. Terus-terusan bekerja justru membuat konsentrasi dan fokus kita menurun. Akhirnya, alih-alih cepat selesai justru membutuhkan banyak waktu.

Bekerja tanpa henti juga berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik. Bekerja secara berlebihan menyebabkan ketegangan otot yang berkepanjangan, mempengaruhi sistem saraf otonom bahkan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akhirnya muncul resiko gangguan tidur, gangguan kecemasan, depresi, atau penyakit lainnya.

Rehat dulu ya, bukan rehat terus.

Rehat tak seharusnya memakan banyak waktu. Lima sampai lima belas menit cukup dilakukan di sela-sela pekerjaan. Meditasi sebentar, peregangan tubuh, jalan-jalan singkat, mengobrol ringan atau mendengarkan musik bisa dilakukan.

Rehat sebentar, ada manfaatnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun