Mohon tunggu...
Axel Rizqya Yusuf Brahmana
Axel Rizqya Yusuf Brahmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030049

Lil bit autistic

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Olahraga Low Heart Rate vs. High Heart Rate: Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?

23 Juni 2024   20:21 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:57 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tidak semua jenis olahraga diciptakan sama. Beberapa fokus pada menjaga detak jantung tetap rendah, sementara yang lain mendorong detak jantung lebih tinggi. Artikel ini akan membahas dua kategori utama olahraga berdasarkan detak jantung: low heart rate dan high heart rate, termasuk manfaat dan perbedaannya.

Olahraga Low Heart Rate

Olahraga low heart rate adalah aktivitas fisik yang menjaga detak jantung tetap rendah, biasanya sekitar 50-70% dari detak jantung maksimum seseorang. Detak jantung maksimum dapat dihitung dengan rumus sederhana: 220 dikurangi usia. Misalnya, untuk seseorang berusia 30 tahun, detak jantung maksimumnya adalah sekitar 190, sehingga detak jantung yang sesuai untuk olahraga low heart rate adalah antara 95 hingga 133 detak per menit.

Contoh olahraga low heart rate meliputi:

1. Jalan Kaki: Aktivitas ini mudah dilakukan dan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu.

2. Yoga: Terutama jenis yang lebih tenang seperti Hatha Yoga atau Restorative Yoga.

3. Bersepeda Santai: Mengayuh sepeda dengan kecepatan yang nyaman di permukaan datar.

4. Renang: Berenang dengan kecepatan lambat hingga sedang.

Manfaat dari olahraga low heart rate meliputi:

- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Latihan ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot jantung tanpa memberi beban yang berlebihan.

- Mengurangi Stres: Aktivitas ini cenderung lebih santai dan dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres dalam tubuh.

- Meningkatkan Fleksibilitas dan Keseimbangan: Terutama melalui kegiatan seperti yoga.

- Cocok untuk Semua Usia: Olahraga ini aman untuk berbagai kelompok usia dan tingkat kebugaran, termasuk lansia dan mereka yang baru memulai rutinitas olahraga.

Olahraga High Heart Rate

Olahraga high heart rate adalah aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya sekitar 70-90% dari detak jantung maksimum. Jenis olahraga ini biasanya lebih intens dan memerlukan lebih banyak energi.

Contoh olahraga high heart rate meliputi:

1. Lari: Baik lari jarak pendek (sprint) maupun lari jarak jauh dengan kecepatan tinggi.

2. HIIT (High-Intensity Interval Training): Latihan yang menggabungkan periode intensitas tinggi dengan periode pemulihan singkat.

3. CrossFit: Program kebugaran yang menggabungkan latihan kekuatan dan kardio.

4. Bersepeda Cepat: Mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi, terutama di medan yang menantang.

5. Aerobik Intens: Seperti Zumba atau kelas kardio lainnya.

Manfaat dari olahraga high heart rate meliputi:

- Meningkatkan Kebugaran Kardiovaskular: Memperkuat jantung dan paru-paru, meningkatkan kapasitas aerobik.

- Membakar Kalori Lebih Banyak: Intensitas tinggi membantu membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat.

- Meningkatkan Metabolisme: Latihan ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh, membantu pembakaran kalori bahkan setelah olahraga selesai.

- Meningkatkan Kekuatan dan Daya Tahan Otot: Melalui latihan yang melibatkan beban dan gerakan cepat.

- Memperbaiki Kondisi Mental: Aktivitas intens dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.

Perbedaan dan Pertimbangan

Memilih antara olahraga low heart rate dan high heart rate tergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan kebugaran, kondisi kesehatan, dan preferensi pribadi. Berikut beberapa pertimbangan utama:

1. Tujuan Kebugaran: Jika tujuan Anda adalah meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan membakar kalori dengan cepat, olahraga high heart rate mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, atau pemulihan dari cedera, olahraga low heart rate bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

2. Kondisi Kesehatan: Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, mungkin perlu menghindari latihan high heart rate dan lebih fokus pada aktivitas yang lebih ringan.

3. Usia dan Tingkat Kebugaran: Orang yang lebih tua atau yang baru memulai program kebugaran mungkin lebih nyaman memulai dengan olahraga low heart rate sebelum beralih ke aktivitas yang lebih intens.

4. Waktu dan Ketersediaan: Latihan high heart rate cenderung membutuhkan lebih sedikit waktu untuk mencapai manfaat yang sama dibandingkan dengan latihan low heart rate, yang mungkin memerlukan lebih banyak waktu tetapi bisa lebih mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas harian.

Olahraga low heart rate dan high heart rate memiliki manfaat uniknya masing-masing dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu. Kombinasi dari kedua jenis latihan ini dalam rutinitas kebugaran dapat memberikan manfaat optimal untuk kesehatan jantung, kebugaran fisik, dan kesejahteraan mental. Sebelum memulai program latihan baru, selalu bijak untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau pelatih pribadi untuk memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan kondisi dan tujuan pribadi Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun