Mohon tunggu...
Aulia Dwi R
Aulia Dwi R Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Almost is never enough.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ibuku Kembali

22 Agustus 2020   16:56 Diperbarui: 22 Agustus 2020   16:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada sedikit isakan, tapi dari suaranya, aku tahu ibu berusaha menenangkan diri. "Sahabat ibu ada yang meninggal dunia."

Kini, giliranku yang menangis. "Siapa, Bu?"

"Dokter Ida," ibu menyelesaikan kata-katanya dan kemudian menangis.

Aku kenal Dokter Ida, salah satu dokter paling cemerlang yang pernah aku temui seumur hidup. Kariernya sedang naik, masih muda, cekatan, dan aktif dalam penelitian-penelitian yang hasilnya sanga siginfikan terhadap perkembangan dunia kedokteran. Kini, Dokter Ida sudah tiada. Aku bisa bayangkan betapa sedihnya ibuku dan teman-teman sejawatnya.

"Positif, Bu?"

"Iya," ibu menghentikan bicaranya untuk kembali sesenggukan. "Kecapekan, dan positif. Di sini kami harus mengobati ratusan pasien setiap hari, tidak berhenti."

Ibuku menutup sambungan telepon saat ada pasien lain datang. Sementara aku melanjutkan tangisku sendirian.

----

Teman-temanku bilang, tak perlu percaya Covid. Mereka membujukku untuk kembali jalan-jalan ke mall dan nongkrong.

"Tapi aku nggak butuh beli apa-apa ke mall?"

"'kan jalan-jalan aja, Denis. Nggak harus beli apa-apa?" temanku berbicara dari sambungan telepon sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun