Organisasi Punya Aturan
Organisasi apapun (keagamaan, profesi, kepentingan, hobbies, wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan sama) dan apalagi partai, bukanlah terminal atau pasar di mana setiap orang bebas masuk saat membutuhkan dan keluar di saat tidak lagi membutuhkan, bahkan merasa berhak menghakimi. Tiap-tiap organisasi itu memiliki mekanisme dan peraturannya sendiri-sendiri (ada etika). Ketika kita memasuki sebuah rumah, maka kita bersiap dengan segala konsekuensinya. Jika tidak mau ya jangan coba-coba masuk (harus diikuti dan tunduk, karena kita tamu--dalam mikrolet aja ada aturannya buat penumpang dan harus dituruti, di WC umum juga ada aturannya).
Nanti dibilang anti kritik dan tidak demokratis? Silahkan saja protes dalam kerangka MELAKUKAN perubahan ke dalam (melakukan itu artinya berperan aktif, tidak cuma teriak-teriak). Mosok tidak boleh di luar? Ya tentu boleh, tapi apa kemudian ketika di luar lantas menjadi "baper"? Boleh juga, silahkan saja ini negara demokratis. Yang tidak diperbolehkan adalah memfitnah, menyebutkan demikian tapi sesungguhnya hanya menduga dan atau terbawa persepsi juga opini publik. Butuh pembenaran, jika ada pelanggaran silahkan dibawa ke ranah hukum, simpel kan? Hargai orang yang ingin masuk atau juga yang berada di dalamnya (bagaimana pun bentuk bangunan itu), karena setiap orang juga bebas untuk berada di luar.
Sama antara pemerintah penguasa dengan oposisi, silahkan saja mau berkiprah di mana sepanjang bisa saling menghargai dan membangun bangsa. Karena sejatinya, tidak ada satu pun organisasi yang berhak mengklaim atas nama rakyat 100% (entah itu partai maupun organ independen). Artinya, dari yang setuju pastilah ada yang tidak setuju, hargai saja karena itulah demokrasi. Bagi yang di dalam "bangunan" juga tidak perlu terlalu dibikin gusar jika memang tidak benar, acuhkan dan tetap bekerja saja dengan sebaik-baiknya. Mereka yang di luar sesungguhnya bukan anti organisasi tapi mungkin belum paham apa fungsi dan seberapa pentingnya organisasi. Tapi memang bisa juga karena refleksi hasil kerja organisasi selama ini.
(bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H