Tumpukan tersebut biasanya akan ditutup rapat agar bau dan warna bisa keluar dari daun rajangan tersebut. Penumpukan ini biasanya dilakukan selama 24 jam. Setelah 24 jam tumpukan tersebut dikeluarkan lagi untuk proses penjemuran yang kedua dan dilakukan pengembunan.Â
Dalam proses pengembunan ini, perajang harus dengan teliti agar daun tidak kebasahan karena embun ini sesuai dengan keinginan, tidak terlalu lembab dan juga tidak terlalu kering. Karena jika terlalu kering daun rajangan ini akan remuk (hancur), dan sebaliknya jika daun ini terlalu lembab akan keluar jamur.
Dalam proses ini biasanya petani Temanggung akan memasukkan kedalam keranjang khusus. Keranjang tersebut terbuat dari pohon pisang yang telah dikeringkan. Dalam memasukkan daun rajangan ini kedalam keranjang biasanya waktu penataan penjemuran daun rajangan akan dibuat seperti barisan lurus agar memudahkan dalam pengepakan. Proses pengepakan ini dilakukan secara bersusun dan sesuaikan dengan keranjang. Setelah dimasukkan dalam keranjang berarti daun rajangan tersebut siap untuk dibawa ke gudang/pengepul/siap untuk dijual.
Penjualan itu tergantung dari pabrik dan disesuaikan dengan cuaca. Misalnya cuaca yang mendukung (musim kemarau panjang) bisa mendapat harga yang baik, tetapi pada saat cuaca tidak mendukung harga bisa anjlok bahkan hasil tembakau tidak laku.Â
Untuk tahun 2018, cuaca mendukung dan harga untuk grade A bisa mencapai 25-35/kg. Untuk grade B bisa mencapai 50-60/kg dan tergantung kualitas barang. Untuk daerah pegunungan kalau sudah grade E harga tidak sesuai dengan grade tetapi selalu melebihi grade dan bisa mencapai 200/kg.Â
Namun pada petani kecil atau pengrajang kecil hanya  bisa pasrah kepada para tengkulak, karena tidak mungkin untuk menjual sendiri ke gudang kecuali ada kenalan dari pihak gudang. Ada yang sistem bayar cash di timbang lalu dibayar, ada yang menggunakan sistem di bawakan ke gudang dan nanti setelah barang tersebut sudah menghasilkan uang, yang membawakan ke gudang diberi komisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H