SEJARAH TANAMAN TEMBAKAU
Sejarah perkebunan di Temanggung telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Diawali dengan diperkenalkannya tanaman-tanaman dari luar nusantara yang lalu diuji coba untuk di tanam di Hindia oleh pemerintah kolonial. Tanaman-tanaman tersebut tentu bernilai jual tinggi di pasar Internasional.Â
Oleh karena itu, pemerintah kolonial mencoba menanamnya di beberapa daerah di Hindia. Kota Temanggung terletak diantara dua gunung yaitu gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Dimana kedua gunung tersebut sudah terkenal diseluruh pulau Jawa bahkan Indonesia.
Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Bukan hanya itu, Temanggung juga terkenal dengan sebutan kota tembakau/negeri tembakau karena mayoritas penduduk menggantungkan mata pencahariannya dengan bertani tembakau.Â
Disamping tanaman kopi,teh, atau lainnya tembakau yang lebih diandalkan oleh petani Temanggung. Cuaca di Temanggung sangat mendukung untuk ditanami kopi,teh,tembakau, yang mana tanaman-tanaman tersebut sangat menguntungkan bagi petani Temanggung. Tembakau mulai diuji coba tanam besar besaran di Hindia pada tahun 1830-an dan berhasil. Sejak saat itu tembakau menjadi hasil bumi yang penting bagi pemerintah dan bagi rakyat.Â
PENANAMAN TEMBAKAU
1. Proses pengolahan
Pengolahan lahan di gemburkan alias di pacul membutuhkan tenaga trakor dan buruh. Di buat bedengan alias guludan, guludan di buat dengan ukuran lebar 100cm dengan panjang menyesuaikan ukuran lahan.Â
Setelah digemburkan dan dibuat guludan, diponjo /ditonjo untuk tempat pupuk dasar. Jarak tanam sekitar 50-60 cm. Untuk pupuk dasar petani biasanya menggunakanpupuk kandang, sp36, dan phonska. Biasanya setelah penebaran pupuk dasar petani menunggu 7-10 hari agar unsur pupuk tersebut bisa menyatu dengan tanah.
Setelah itu lahan siap digenangi air (di leb), agar kebutuhan air pada tanaman bisa terpenuhi selama beberapa hari. Bibit tembakau siap untuk ditanam. Dalam pemilihan benih tembakau ini petani biasanya ada yang cabut langsung tanam ataupun bibit yang sudah terlebih dahulu ditanam di polybag.Â
Bibit yang biasanya petani tanam adalah bibit lokal atau ciri khas dari masing-masing daerah, khususnya untuk daerah Temanggung biasanya menanam dengan bibit Gober Kemloko yang saat ini digerakkan oleh pemerintah daerah Temanggung. Setelah bibit ditanam biasanya ada yang mati ataupun layu, untuk itu petani harus menyulam tanaman yang mati tersebut.Â