Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Cerita Angka Tujuh

2 Desember 2020   12:12 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:16 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah tujuh tahun yang lalu, ada seorang bayi yang terlahir ke dunia ini. Seorang bayi perempuan, lucu dan sangat cantik.

Seiring berjalannya waktu, bayi itu bertumbuh menjadi seorang gadis kecil yang sangat periang. Punya beberapa teman bermain yang adalah anak-anak seumurannya.

Suatu hari, gadis kecil sempat dikejutkan oleh temannya yang baru berusia lima tahun, meski baru lima tahun... temannya sudah pandai calistung [membaca, menulis, berhitung].

"Hei, kamu belajar dari siapa? kamu pandai. Aku juga mau dong, bisa pandai juga seperti kamu." Tutur kata dari gadis kecil.

"Aku belajar dari ayah juga ibuku, yang memintaku untuk rajin belajar setiap hari." Jawabnya, teman gadis kecil.

"Gimana cara belajarnya? emang harus setiap hari?!" kembali gadis kecil bertanya.

"Nggak juga, hanya di waktu tertentu saja. Seringnya dari hari senin sampai jumat, dua kali belajar... jam tujuh sampai jam sembilan pagi, kemudian malamnya jam tujuh sampai jam sembilan malam." Penjelasan dari temannya gadis kecil.

"Nggak bosen belajar dari senin sampai jumat?!" tanyanya lagi dari gadis kecil.

"Nggak dong, kan hari sabtu juga minggu aku sering diajak ayah ibuku menikmati suasana liburan, tanpa harus belajar." Tutur temannya.

"Seru juga ya, aku juga mau. Biar bisa pandai juga seperti kamu." Ungkapan dari gadis kecil, yang tentu butuh supaya bisa pandai juga seperti temannya.

"Belajar itu penting, bermain juga penting, dan yang paling penting itu bisa ngatur waktu untuk hal-hal yang memang mesti didahulukan. Begitu kata ayah ibuku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun