Mohon tunggu...
awan hitam
awan hitam Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Logika

Nurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikan Besar

11 Desember 2018   13:11 Diperbarui: 11 Desember 2018   13:16 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kami persiapkan pancing masing-masing

berkumpul pada satu titik sebelum berangkat

kemudian singah lagi mencari roti

akhirnya roti jadi gratis + tambah personel 1 jadi 5

dirasa umpan kurang, menyusuri jalan jam 00.00

mencari penjual umpan di jembatan manggar, 

tak dapat kemudin lanjut

menuju dermaga ambalat, amburawang darat kutai kartanegara

sampai dan pakai spot di seperempat jalan jembatan yg panjangnya sekitar 2 KM

sampai jam 03.00 ikan kecil2 landed dan belut 

kemudian pindah ke tempat paling ujung

sambil meminta dam beli cumi2 yang ditangkap orang-orang di jalanan

sampai di dermaga paling ujung 

mancing diletakkan disamping sambil berbaring, hening dan langit cerah bersisik

mencari kopi, tak dapat,  pancing disambar ikan jatuh ke laut

mencoba mencari pinjam pancing teman, mengais ngais akhirnya dapat kembali

pancing berputar dan disangkutkan dibawah, tarik dan putuskan,

ganti leder besar, pemberat setelunjuk, mata pancing besar, umpan cumi satu.

lempar umpan ke laut, pancing ditaru diikat,

pancing bergoyang, dan diam,

kucoba menarik perlahan, dan sentak masih ada ikan,

fis on, reel menjerit, tangan gemetar, orang 2 berkumpul, memberi nasehat

pesimis karena kekuatan ikan dan senar PE kecil, 

tetap mencoba menarik, dan mengulur

hingga ikan menyerah, dan bingung menaikan dari garis laut ke dermaga sekitar 4 meter,

dibantu dim dim dan mas sis, buat jangkar dan tali satu lagi 

disangkutkan ke ikan dan ditarik ke atas 3 org, 

akhirnya ikan besar didapatkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun