Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pacarku adalah Atasanku, Dari Kerja ke Cinta

3 Oktober 2024   18:18 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, hubungan kami semakin matang. Meski banyak tantangan yang harus kami hadapi, kami berhasil melewatinya bersama. Tak hanya di tempat kerja, kami juga mulai membicarakan masa depan hubungan kami yang lebih serius.

Namun, kami tahu bahwa untuk menjalani hubungan ini dengan lebih baik, salah satu dari kami harus mengambil keputusan besar.

"Dimas, aku sudah memikirkan ini sejak lama," kata Rina pada suatu malam. "Mungkin, jika hubungan kita semakin serius, kamu bisa mempertimbangkan untuk pindah ke departemen lain. Bukan karena aku tidak ingin bekerja denganmu, tapi ini untuk kebaikan kita berdua."

Aku terdiam sejenak, memikirkan usulnya. Itu adalah keputusan yang sulit, namun aku tahu bahwa Rina benar. Jika kami ingin melanjutkan hubungan ini dengan baik tanpa mencampurkan pekerjaan, pindah departemen mungkin menjadi solusi terbaik.

"Baiklah, Mbak Rina. Aku akan memikirkan itu. Aku juga ingin hubungan kita tidak terpengaruh oleh pekerjaan," jawabku dengan mantap.

Waktu berlalu, dan akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke departemen lain. Meski tidak lagi bekerja langsung di bawah Rina, hubungan kami tetap berjalan dengan baik. Kami bisa lebih bebas mengekspresikan perasaan tanpa harus khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain di kantor.

Kini, aku dan Rina sudah bersama selama hampir dua tahun. Hubungan kami sudah jauh lebih stabil dan dewasa. Pekerjaan tetap berjalan lancar, dan kami berdua belajar banyak tentang bagaimana menghadapi tantangan di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Meskipun pada awalnya sulit, kami berhasil mengatasi semuanya bersama-sama.

"Dimas, aku bersyukur kita bisa melewati semua ini," kata Rina suatu malam saat kami duduk di balkon apartemennya, menikmati pemandangan kota yang berkilauan.

"Aku juga, Mbak Rina," jawabku sambil menggenggam tangannya.

Sekarang, aku tidak hanya merasa bangga sebagai pacar Rina, tetapi juga sebagai mitra yang siap mendukung dan membangun masa depan bersama. Hubungan kami telah melampaui batasan profesional, dan kami mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam kehidupan kami.

Setiap akhir pekan, kami berusaha mencuri waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Dari pergi ke konser, menjelajahi restoran baru, hingga sekadar menikmati waktu berdua di rumah sambil menonton film. Kehangatan dan kebersamaan ini menjadi fondasi yang kuat bagi kami berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun