Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Tuhan

20 Agustus 2024   10:52 Diperbarui: 20 Agustus 2024   10:53 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, apakah engkau tahu di mana aku bisa menemukan Tuhan?" tanya Bima.

Pengusaha itu menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku telah mencari kebahagiaan dan makna dalam kekayaan, tetapi aku masih merasa kosong. Mungkin Tuhan bukan di sini, bukan dalam kekayaan dunia."

Bima mulai menyadari bahwa Tuhan mungkin tidak ditemukan dalam kekayaan atau kemewahan. Dia melanjutkan perjalanannya ke sebuah kuil di puncak gunung. Di kuil itu, dia bertemu dengan seorang biksu yang hidup dalam keheningan dan meditasi.

"Biksu, apakah engkau tahu di mana aku bisa menemukan Tuhan?" tanya Bima.

Biksu itu membuka matanya dan berkata, "Tuhan ada dalam keheningan. Dia ada dalam setiap napas yang kita ambil, dalam setiap momen keheningan dan kedamaian batin."

Bima mulai merasa bahwa mungkin Tuhan ada dalam keheningan dan meditasi. Namun, dia masih merasa ada yang kurang. Dia memutuskan untuk kembali ke desanya, berharap menemukan jawaban yang lebih dalam.

Di perjalanan pulang, Bima bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang bermain dengan riang di tepi sungai. Anak itu tampak begitu bahagia dan polos.

"Adik, apakah engkau tahu di mana aku bisa menemukan Tuhan?" tanya Bima dengan lembut.

Anak kecil itu tertawa dan berkata, "Tuhan ada di mana-mana! Dia ada di dalam hatiku, di dalam hatimu, dan di dalam semua yang ada di sekitarku. Lihatlah, dia ada di air sungai ini, di langit biru, dan di setiap senyuman."

Bima terdiam sejenak, merenungkan kata-kata anak kecil itu. Dia mulai menyadari bahwa mungkin Tuhan benar-benar ada di mana-mana, dalam setiap momen, dalam setiap napas, dalam setiap makhluk hidup, dan dalam setiap keajaiban alam.

Dengan hati yang penuh kedamaian, Bima pulang ke desanya. Dia tidak lagi mencari Tuhan di tempat-tempat jauh atau dalam hal-hal materi. Dia mulai merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan sehari-harinya, dalam cinta, kebaikan, kerja keras, rasa syukur, dan keheningan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun