"Aku tidak takut lagi," kata Razaq, meskipun suaranya sedikit bergetar.
Sosok Ratih berhenti, menatap Razaq dengan pandangan yang tajam. Seketika, sosok itu mulai memudar, dan kabut di dalam ruangan perlahan menghilang. Dalam beberapa detik, sosok Ratih lenyap sepenuhnya, meninggalkan Razaq dan Pak Slamet di dalam kamar yang kini terasa hangat kembali.
Pak Slamet menepuk bahu Razaq dan tersenyum. "Kamu telah mengusirnya. Dia tidak akan kembali lagi."
Razaq menarik napas lega, merasa beban yang selama ini menghantui hidupnya perlahan terangkat. Malam minggu itu memang mengerikan, tetapi Razaq akhirnya berhasil menghadapinya.
Sejak malam itu, suara langkah kaki yang menyeret itu tidak pernah terdengar lagi. Razaq kembali menjalani hidupnya dengan tenang, dan meskipun bayangan Ratih masih terkadang muncul di pikirannya, ia tahu bahwa bayangan itu tidak lagi memiliki kekuatan atas dirinya. Razaq telah belajar untuk menghadapi ketakutannya, dan itu adalah kemenangan yang tidak bisa direnggut oleh apapun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI