"Azhari meninggal"
"Innalillahi wa'innalillahi rojiun" kata orang-orang dirumah itu serentak. Bapak-bapak diluar terkejut mendengar ucapan para ibu dirumah, sebagian mbesar mereka masuk kedalam rumah sebagian lagi mengintip, ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi
"Dimana pak?"
"Bagaimana bisa meninggal pak?" Tanya ibu tetangga yang lain
"Apa dia kecelakaan?" Tanya ibu tetangga yang lainnya lagi
"Sabar ibu-ibu" kata Ali sambil mata berkaca-kaca.
"Azhari meninggal di jembatan Asmara. Dia meninggal karena dibunuh"
"Apa?" teriak ibu-ibu itu histeris. Dalam sekejap, meninggalnya Azhari menjadi "berita" utama di dusun itu. satu persatu para tetangga datang melayat ke rumah itu termasuk Toni. Berita kematian Azhari terus menyebar sampai ke sekolah tempat Azhari mengajar. Para guru dan siswa terkejut. Terlebih mereka mendengar informasi kalau Azhari meninggal karena di bunuh, semua guru dan perwakilan siswa segera pergi melayat ke rumah Azhari, termasuk Robi.
Berita kematian Azhari membuat heboh satu kecamatan itu, termasuk di desanya Una dan Zahra. Una dan Zahra juga terkejut atas peristiwa tragis yang menimpa guru mereka itu.
"Siapa kira-kira pelakunya Una?" Tanya Zahra
"Mana saya tahu, saya kan duluan pulang kemaren. Malah kamu yang minta turun dari motor saya sebelum sampai di jembatan Asmara itu dengan alasan mau singgah dirumah saudara" kata Una sambil menatap Zahra tajam