Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Misteri Meninggalnya Seorang Guru # Part 2

21 Juli 2024   08:55 Diperbarui: 21 Juli 2024   16:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mari kita segera pergi pak, Susi semakin sakit perut" kata siswa tersebut. Sambil berlalu pergi, Robi mengancam Azhari

"Awas kamu ya, urusan kita belum selesai" kata Robi sambil berlalu.

Mendengar ancaman Robi, Azhari ketakutan dan meminta izin kepada kepala sekolah untuk cepat pulang dengan alasan sakit perut. Azhari juga minta izin kalau besok tidak dapat pergi kesekolah karena ada acara keluarga. Kepala sekolah mengizinkan tanpa rasa curiga sedikitpun. Padahal Azhari berbohong, karena sebenarnya Azhari akan pergi dengan mantan siswa-siswinya ke pantai.

Ketika dijalan pulang hampir sampai kerumahnya, dia bertemu Toni yang sedang membawa TV baru dengan abang becak.

"Beli TV sanggup, bayar hutang tak mampu. Sungguh manusia edan" kata Azhari

Toni hanya diam saja, dalam diamnya sebenarnya dia sedang merencanakan sesuatu.

Esok haripun tiba, Azhari bersiap-siap mau pergi ke pantai. Sebenarnya para siswanya melalui chat meminta agar Azhari mengajak serta Lestari. Tetapi Azhari tidak mengizinkannya dengan alasan Lestari akan pergi ke pesta pernikahan anak tetangga.

Jam 10 pagi, Azhari telah sampai di pantai. Satu persatu mantan siswanya berdatangan. Una juga datang. Dia membonceng Zahra. Menjelang siang, mereka bakar-bakar ikan, ada juga yang bermain sepak bola dipantai dan sebagian lagi bernyanyi. Azhari hanya melihat anak-anak tersebut, terutama memperhatikan Una. Terkadang Una juga melihat dirinya dengan curi-curi pandang, takut para siswa lain tahu.

Selesai makan siang dan istirahat, para siswa pergi mandi ke laut termasuk Zahra kecuali Una. Una hanya berdiri di bibir pantai sambil melihat teman-temannya. Azhari terus melihat Una, berharap Una melihatnya juga. Ada beberapa kali Una melihatnya, tetapi siswa lain juga melihat dia juga sehingga dia tidak berani memanggil Una.

Hingga suatu waktu, di momen yang tepat, mereka bertatap mata tanpa di ketahui oleh siswa yang lain, maka Azhari memanggilnya dengan tangan. Una hanya menggangguk. Una mencari moment yang tepat agar bisa pergi ke dekat mantan gurunya itu dengan memberikan alasan yang tepat kepada teman-temannya. Momen itu pun tiba,

"Una, mari mandi di sini," kata Zahra yang lagi mandi di laut. Begitu juga teman-teman yang lain, mengajak dia mandi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun