Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Senja Daku Menanti

17 Juli 2024   07:17 Diperbarui: 17 Juli 2024   07:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ujung senja, langkah perlahan,

Menapak jalan yang kian pudar,

Di bawah langit kelabu, dalam keheningan,

Diriku menanti akhir dari perjalanan.

Hidup yang pernah penuh warna,

Kini redup dalam bayangan senja,

Kenangan indah menyatu dalam asa,

Mengisi hari, di kala malam menjelang tiba.

Keriput di wajah, saksi bisu waktu berlalu,

Tangan yang lemah, meraba harapan semu,

Hati yang tenang, merelakan segalanya,

Menanti detik-detik akhir dengan damai di dada.

Dulu, di masa muda penuh gairah,

Kini di sini, menunggu waktu menyapa,

Kematian bukan musuh yang menakutkan,

Tapi sahabat yang setia, membawa ketenangan.

Mata yang sayu, menatap langit kelam,

Seakan mencari bintang, di balik awan malam,

Dalam bisikan angin, ada doa terucap,

Semoga nanti, bertemu dalam pelukan abadi.

Hidup di ujung senja, bukanlah akhir yang pahit,

Tapi permulaan baru, di balik dunia ini,

Dengan senyum di bibir, dan cinta yang tak pernah sirna,

Saya menanti dengan sepenuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun