Nuansa cuti bersama teman-teman pastinya sangat menyenangkan. Terlebih saat tandatangan bos melayang seraya menyeru padaku saat itu "silakan selamat berlibur ya" yang berisikan nama-nama kami semua.
Jadi cerita ini kejadian tahun 2019, selepas pulang "mantai" ke Daerah Gunung Kidul. Agustus 2019 menjadi salah satu pilihan untuk Aku, Ririn, Ambar, Atin, Hanif, Bram, Reza dan Yoga cuti bersama dari kantor. Yogyakarta menjadi destinasi utama kami, selain ramah kantong disana banyak makanan yang wajib kami kunjungi.
Kami memilih menginap di salah satu Villa didaerah Seyegan, Sleman. Desainnya bangunan yang terbuat semi permanen dengan kayu-kayu lengkap dengan gemericik air yang mengalir dari sungai tepat disamping kamar kami. Bangunannya tidak terlalu besar namun terpisah sehingga dalam 1 kamar hanya diisi 4 orang dan 1 kamar kami biarkan kosong.
Selama tiga hari kami menginap semuanya baik-baik saja. Kami benar-benar menghabiskan waktu untuk bermain. Berangkat tengah hari dan pulang dini hari. Yogyakarta tanpa hujan dengan ramai orang berlalu lalang di tengah kota membuat kami lupa jika waktu menunjukan pukul 23.00. Hari pertama sampai kedua perjalanan kami lancar.
Sampai di hari ketiga kami, dimana keesokan harinya kami harus pulang. Kami memutuskan untuk mengunjungi pantai-pantai disepanjang daerah Gunung Kidul.
Pantai Indrayanti adalah pantai pertama yang kami kunjungi. Kami menghabiskan waktu disana cukup lama, berfoto menikmati angin laut, meneguk segarnya air kelapa, dan kegiatan bermain lainnya.
Kemudian lanjut pantai kedua yakni Pantai Krakal, tak jauh setelah Pantai Indrayanti. Karena hari sudah menunjukan pukul 3 sore kami memutuskan melanjutkan ke pantai selanjutnya untuk menikmati senja.
Pantai Drini. Menjadi pilihan kami. Sembari menunggu matahari tenggelam kami mencoba menikmati sore dengan makanan mie dan duduk duduk santai di dekat bibir pantai. Ya, makan mie di pantai sebenarnya tidak aneh tapi menurutku karena lapar, rasanya nikmat sekali.
Selanjutnya kami menyebrangi jembatan kecil menuju bukit kecil yang tak jauh dari pantai, seingatku harganya 3000/orang. Cukup menguras tenaga, untuk menghilangkan lelah beberapa kali kami berhenti membidik momen satu persatu.
Hingga kami sampai di puncak yang kami tuju. Keindahan laut terpampang jelas. Matahari menuju tenggelam tampil dengan bulat yang sempurna. Kami duduk sampai matahari benar-benar menghilang dari pandangan kami.