Mohon tunggu...
Awalina Nur Farikhah
Awalina Nur Farikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

keep trying

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Cahaya

21 November 2024   12:43 Diperbarui: 21 November 2024   12:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung cahaya,

Di mana gelap berbisik dalam diam,

Aku melangkah perlahan, 

Dengan luka-luka kecil 

Yang menolak sembuh. 

Namun dari celah peri itu, 

Terbitlah sinar-sinar lembut, 

Seperti harapan yang enggan menyerah 

Gelap bukan musuh, 

Hanya ruang bagi bayang-bayang

Untuk menari dalam sunyi. 

Aku menggenggam rindu yang berat,

Rindu pada terang yang pernah ada, 

Rindu pada diriku 

Yang hampir terlupakan.

Langkahku terlatih, 

Menelusuri jalan berbatu 

Yang menyimpan kenangan 

Dari hujan dan badai. 

Setiap tetes air mata 

Adalah lentera kecil, 

Menuntunku menuju tepi harapan. 

Di kejauhan, 

Rintik hujan bergumam, 

Seperti tangis yang tak selesai. 

Namun, diantara Awan kelabu aku melihatnya. 

Seberkas cahaya yang menjanjikan kehangatan, mungkin juga kebahagiaan.

Cahaya itu tidak memanggil, 

Tidak memaksa untuk segera datang. 

Ia sabar menanti,

Seolah tahu aku butuh waktu untuk belajar percaya. 

Aku terus berjalan, 

Meski angin dingin berusaha mematahkan, 

Meski bayang-bayang ingin aku menyerah. 

Aku tahu, 

Ujung cahaya itu, 

Bukan hanya terang yang menanti, 

Tapi sebuah jawaban 

Tentang siapa aku, 

Tentang arti setiap luka yang kubawa, 

Dan tentang kekuatan 

Yang selalu ada di dalam diri. 

Jadi aku melangkah, 

Bukan untuk melarikan diri dari gelap, 

Tapi untuk memahami 

Bahwa tanpa gelap, 

Cahaya takkan pernah berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun