Bukan hanya untuk dimakan, pisang mempunyai banyak kegunaan, salah satunya untuk merawat komoditi lain. Cengkeh adalah tanaman yang sensitif terhadap musim kemarau. Petani menggunakan menebang pohon pisang untuk disimpan pada pohon cengkeh yang sudah mulai layu.Â
Kandungan air dalam pelepah pisang dapat membuat cengkeh bertahan di musim kemarau. Tahun 2019, kemarau berkepanjangan selama 8 bulan membuat rerumputan tidak tumbuh, bonggol pisang yang telah diarsir kecil dapat menjadi pakan ternak ditengah musim kemarau.
Pada perayaan hari-hari penting, pisang menjadi ikon untuk kebutuhan ritual, yah! Sebutannya Suro Maca Loka.Â
Pisang sebanyak tiga sampai lima sisir disimpan diatas mukenah berwarna putih, berdampingan dengan makanan khas lain seperti onde-onde, lebo-lebo, cucur dan makanan lainnya, hari penting tersebut biasanya Maulid, acara nikahan, syukuran dan masih banyak lagi.Â
Pisang dipercaya mempunyai banyak energi dan dipercaya makanan tersebut disukai oleh makhluk gaib.
Pisang termasuk salah satu komoditi yang dikeramatkan, perempuan yang memotong rambutnya diatas rumah harus membuang potongan rambutnya di antara pohon pisang dalam rumpun. Dipercaya, pisang adalah tempat berkumpulnya para makhluk gaib saat cuaca mendung atau setelah hujan lebat.
Di era yang semakin maju, pisang dapat diolah menjadi berbagai varian makanan, Biner.ID adalah pemenang bantuan UMKM dengan memproduksi pisang menjadi keripik.Â
Bukan hanya buah pisang, beberapa bagian pisang sudah bisa disulap menjadi aneka makanan, seperti Empeye dari kulit pisang, keripik pelepah pisang, es lilin pisang, dan masih banyak lagi olahan lain dengan berbahan dasar pisang.
Sanayang menjual gade Lemang dan Gogos sudah puluhan tahun, sebelum menjual di pasar Lambocca, Sanayang menjual dengan berkeliling kebun saat musim kopi tiba, Lemang satu iris dihargai satu liter kopi ceri, setelah seharian menjual berkeliling membawa Lemang dan Gogoso, pulang membawa kopi paling banyak setengah karung.
Saddia (86), mengaku sangat menghargai pisang, pisang berperan penting bagi keberlangsungan hidupnya bersama keluarganya sekitar tahun 1950 an.
Lagi-lagi soal kemarau panjang, beras susah didapat, jagung tidak tumbuh subur, dengan beras seadanya pisang diarsir sampai berukuran seperti biji beras, kemudian memasaknya untuk dimakan bersama keluarga.Â