Mohon tunggu...
Awal Nur Afdal
Awal Nur Afdal Mohon Tunggu... Penulis - Awal Nur Afdal

Awal Nur Afdal lahir di Bantaeng 11 Mei 2002, saat ini sedang fokus belajar menulis dan menambah pengetahuan di Balang Institute

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pisang adalah Komoditi yang Punya Banyak Peranan

11 Mei 2022   10:54 Diperbarui: 17 Mei 2022   04:00 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga jual pisang naik turun seiring dengan perayaan hari-hari penting. Pisang Uli dihargai Rp.1500 per sisir, pisang raja Rp.3000 hingga Rp.4000, pisang mas Rp.1300 hingga Rp.2000 dan pisang tanduk seharga Rp.3000 hingga Rp.5000. harga pisang pada awal-awal bulan biasanya naik sekitar Rp.1000, naik lagi pada bulan oktober dan seterusnya.

Dilansir Alodokter.com, pisang adalah tanaman yang mempunyai banyak khasiat, tentunya baik untuk kesehatan tubuh. 

Pisang mengandung banyak karbohidrat, protein, vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, serat kalsium dan magnesium. Orang yang biasa melakukan aktivitas dengan energi ekstra tentunya menjadi penting mengkonsumsi pisang yang berkualitas.

Warga Balumbung yang disekelilingnya terdapat pisang-pisang berkualitas baik dengan perawatan yang baik terbilang jarang mengkonsumsi pisang yang kualitas bagus. 

Kualitas pisang yang bagus dijual, sementara yang dimakan hanyalah pisang sisa makanan burung dan pisang yang kualitasnya kurang baik. Kurangnya pengetahuan membuat warga jarang mengkonsumsi pisang yang kualitas bagus dan lebih memilih menjualnya.

"Punna loka kuballia sangeng loka co'mo'. indomie pole nangai tau kotanya ka sangeng loka baji kuerang kubalukang" kalau pisang yang saya beli memang selalu pisang yang kualitas bagus, itulah sebabnya orang yang tinggal di daerah perkotaan menyukai pisang yang saya jual. Jelas Sanika. 

Saat bertemu salah seorang petani pisang di pasar Lambocca, saya menyempatkan untuk bertanya kenapa pisang yang dibawah selalu kualitas bagus. "Ka tantumia gammarri, ka punna lani kanreja manna loka dokkommo, innea ka anu la'jari doe". 

Jelaslah, kalau hanya untuk dimakan tidak harus pisang yang kualitas bagus. Jelas Rohani sambil menghitung sisir pisangnya sebelum dia bawa ke penjual.

Fg: Awal Nur Afdhal
Fg: Awal Nur Afdhal

Perbandingan harga dengan melihat kualitas biasanya hanya selisih Rp.500. sangat disayangkan pisang yang dirawat dengan baik oleh petani hanya dirasakan oleh pengunjung pasar. 

Para petani lebih memilih mendapat keuntungan lebih sebesar Rp.15.000 dibanding memakan pisang dengan kualitas hasil menanam dan merawat sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun