SIAPA SEBENARNYA ISIS? BAGAIMANA ISIS BISA BERKEMBANG BEGITU CEPAT, DALAM HANYA SETAHUN BERUBAH MENJADI ORGANISASI PALING KAYA, PALING BRUTAL, MEMATIKAN, DAN PALING MASIF MENIMBULKAN KERUSAKAN DI TIMUR TENGAH?
Well, sebagaimana Al Qaeda di Afganistan yang dibentuk oleh CIA Bersama dengan DR Abdullah Azzam dan Osama bin laden dengan nama sandi "BASIC' yang artinya dalam bahasa Arab AL Â QAIDAH sebagai wadah perjuangan para Mujahidin asing di Afganistan tahun 1979, ISIS juga adalah anak durhaka Amerika Serikat di Suriah.
Tahun 2006, setelah Abu Musaf Al Zarqowi pentolan Al Qaeda di Irak tewas, berdiri satu kelompok kecil gerilayawan jihad di Mosul. Di tengah keadaan Irak yang compang-camping oleh ketiadaan hukum dan timbulnya kemerosotan moral akibat invasi Amerika, skelompok kecil pemuda dan gerilyawan bermimpi mendirikan sebuah negara Islam di Irak yang mampu menjawab semua keresahan mereka terhadap keadaan. Mereka kemudian menamai kelompok mereka DAULAH ISLAM IRAQ (DAI) di bawah pimpinan Abu Umar yang setelah tewas digantikan oleh seorang pemuda tidak dikenal bernama Abu Bakar al Baghdadi. Siapa dia? Sangat sulit melacak jejak asal-usulnya. Konon, dia adalah orang Irak yang pernah direkrut dan didik oleh Mossad, tapi info itu juga masih diragukan kebenarannya.
Namun hingga tahun 2011, organisasi gerilyawan ini tidak pernah menjadi gangguan yang berarti, baik bagi tentara Amerika maupun pemerintah Irak. Selama 5 tahun berdiri, mereka tidak punya uang, tidak punya akses pada persenjataan berat dan kekurangan sumber daya manusia, karena walau mereka mengaku ingin mendirikan negara Islam, tindak-tanduk mereka yang cenderung brutal (pemenggalan di depan umum, pembongkaran makam-makam para sufi yang dihormati dll.) membuat mereka dihindari penduduk Mosul dan Falujjah, sekali pun kedua penduduk kota itu sangat anti dengan Amerika dan pemerintahan di Baghdad. Masyarakat Irak menggelari mereka sebagai kelompok radikal Khawarij atau Islam takfiri karena kegemaran mereka mengkafirkan dan menghalalkan darah siapa pun yang tidak sependapat dengan mereka. Sekali pun itu seorang ulama.
Hingga jalan takdir menentukan lain. Tahun 2011 oposisi Suriah yang tergabung dalam SNC (Syrian National Council) mendirikan sebuah sayap militer untuk melakukan perlawananan terhadap pemerintahan Bashar al Assad. Namanya FSA. Namun karena kekurangan sumber daya manusia, dana dan persenjataan, pihak tentara pembebasan Suriah -yang hanya terdiri dari militer pelarian dan segelintir kecil penduduk sipil- mengundang berbagai pihak di berbagai penjuru untuk membantu perjuangan mereka.
Tentu dengan berbagai propaganda yang mencoba membuat buruk wajah rezim Assad. Misalnya penggambaran rezim Assad yang kejam dan biadab terhadap kaum Sunni. Salah satu proganda keji oleh FSA yang sempat membuat saya jijik adalah bagaimana sekelompok anak-anak kecil diculik lalu dibunuh, kemudian diperlihatkanlah ke seluruh dunia bagaimana seorang "bapak" meraung-raung menangisi "anak-anaknya" yang terbunuh oleh kekejaman Assad.
Viralnya dengan cepat menyebar di media sosial. Pemandangan itu tentu saja sangat mengundang iba dunia, Kutukan pun mengalir kepada pemerintahan tiran Al Assad. Namun sesungguhnya semua itu rekayasa belaka. Sebab anak-anak yang terbunuh itu sebenarnya adalah penghuni panti asuhan yang dikelola sebuah missi kristen Ortodok Antiokia di Aleppo. Semua itu terbongkar setelah seorang suster dan pengasuh panti asuhan itu selamat dan melarikan diri ke Libanon Selatan lalu menceritakannya kepada publik. Perang di mana-mana memang biadab, tapi belum pernah saya lihat sejahat ini. Menghalalkan segala cara, persis kelakuan kartel narkoba Mexico.
Meski sejatinya ini hanya proganda dan tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di Suriah, namun banyak pihak yang terpengaruh dan datang berbondong-bondong ke Suriah untuk berjihad melawan rezim Syiah AlAssad yang katanya sesat dan brutal. Salah satu grup yang kemudian ikut bergabung bersama FSA untuk memerangi Assad adalah DAI dari Irak. Meski kehadiran DAI sempat diperdebatkan di kalangan pejuang oposisi, namun FSA yang kekurangan sumber daya manusia tetap mengijinkan mereka bergabung.
Hingga awal dan pertengahan 2013 kemajuan FSA tidak mengalami kemajuan berarti. Walau sudah dibantu oleh berbagai milisi asing dan didukung Barat, Amerika, Arab Saudi dll. Tentara Suriah yang dibantu Hizbullah dan Iran serta diam-diam didukung Rusia bahkan banyak berhasil memukul mundur FSA di berbagai front pertempuran.
Hingga bulan Mei 2013, saya mengenal ISIS yang kala itu masih bernama DAI bersama FSA dan Jabalh an Nusra, adalah pasukan compang-camping, tidak berdaya dan hanya tersisa semangat tempur. Saya tidak pernah membayangkan bahwa dari pasukan gerilya kuyu-kuyu, miskin dan tidak tahu taktik bertempur, mendadak bisa berubah menjadi wujud yang sangat mengerikan, kejam tanpa ampun, punya taktik mumpuni dan sulit dihentikan dalam sekejab.
DARI MANA SEMUA ITU DIMULAI?