Ayah melihat dengan jelas semua peristiwa perampokan di Bank hari itu. (Kata “melihat” merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
Irwan berpikir bahwa kekayaan dapat membantunya untuk membahagiakan orang tuanya. (Kata “berpikir” merupakan verba mental yang menerangkan kognisi).
Ayah suka membelikan bunga untuk ibu setiap merayakan ulang tahun. (Kata “suka” merupakan verba mental untuk menerangkan afeksi).
Sepeda motor Jono yang raib dibawa maling membuat Aku Berpikir dua kali jika harus parkir di pinggir jalan raya. (kata kerja mental : Berpikir)
Sasuke Yakin bahwa bimbingan intensif yang ia lakoni selama seminggu penuh, akan membuahkan hasil pada nilai ujiannya. (kata kerja mental : Yakin)
Lisa Menolak lamaran Andi lantaran telah memiliki pria pilihannya sendiri. (kata kerja mental : Menolak)
Lisa Menerima lamaran Akhbar karena yakin bahwa Akhbar mampu mewujudkan keluarga yang sakinah dan mawaddah. (Kata kerja mental : Menerima)
Mirna Sedang Sedih karena uang sekolah yang ia bawa hilang entah kemana. (kata kerja mental : Sedang Sedih)
Joni Menyesal telah membuang waktu berharganya ketika duduk di bangku sekolah. (kata kerja mental : Menyesal)
Imam masjid itu tampak sangat Menghayati ayat demi ayat yang ia baca di dalam shalat sunnah tarawih. (kata kerja mental : Menghayati)
Meski tidak mendapatkan orderan, driver ojol itu Bersyukur karena dapat pulang ke rumah dengan selamat. (kata kerja mental : Bersyukur) Jasa Penulis Artikel