Mohon tunggu...
Avril Vega Valentia
Avril Vega Valentia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya Vega, memiliki hobi menari dan menyukai warna pink.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang-Bayang Penyesalan

22 November 2024   09:00 Diperbarui: 22 November 2024   09:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak saat itu, kehidupannya berubah total. Kinan yang dulunya sangat akrab dengan kakaknya, kini hampir tidak pernah berbicara satu sama lain. Dan yang paling membuatnya sakit adalah, kedua orangtuanya yang dulu selalu bangga kepadanya, kini melihatnya bagaikan sampah. Sangat sakit rasanya, melihat orang-orang terkasih yang dulu sangat menyayanginya, sekarang tidak peduli padanya. 

Keesokan harinya, Kinan mulai bersekolah seperti biasa. Ketika sudah sampai di kelas, ia pun di sambut oleh sang sahabat, Tia.

"Pagi, Kinan. Kenapa kamu terlihat kurang bersemangat, kamu lagi nggak enak badan?" Tanya Tia cemas.

"Nggak kok, Tia. Aku baik baik aja, tadi lupa buat sarapan," Jawab Kinan sambil tersenyum 

"Aku tahu kamu bohong. Jujur sama aku, apa yang terjadi, Kinan?" Tia mendesak.

"Aku cuma capek, Ti. Rasanya seperti udah nggak ada yang bisa aku lakukan lagi. Mungkin memang aku yang kurang berusaha. Tapi nyatanya, sekeras apapun usaha ku, mereka tetap nggak mau melihat aku. Lalu aku harus gimana, Ti?" Kata Kinan dengan mata berkaca-kaca.

"Bukan kamu yang kurang berusaha, Nan. Mereka yang nggak mau melihat usahamu, udah cukup kamu yang selalu mengalah. Pikirkan dirimu juga, perjalanan kamu masih panjang, kamu harus tetap kuat, Nan. Tetap semangat ya, aku disini selalu ada buat kamu," Cercah Tia menenangkan Kinan.

"Terimakasih banyak ya. Aku nggak tau, kalau nggak ada kamu, mungkin aku nggak akan sekuat ini. Terimakasih atas semua perlakuan baikmu, semoga kita bisa awet sampai nanti tua ya, Ti!" Kinan pun memeluk Tia, dan menumpahkan semua air matanya.

Setiap orang pasti memiliki masalah, tetapi semua tergantung bagaimana kita menghadapinya. Itulah yang menentukan siapa kita sebenarnya. 

Ia menyadari bahwa tidak semua hubungan dapat diperbaiki, dan terkadang, kesalahan tidak disengaja juga dapat membawa konsekuensi yang sulit untuk dihadapi. Dalam keheningan malam, Kinan berjanji pada dirinya sendiri untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, meskipun harus menjalani hidup dengan rasa kehilangan terhadap hubungan yang pernah begitu dekat. 

Terkadang ada luka yang tetap ada meskipun waktu telah berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun