Mohon tunggu...
Avi
Avi Mohon Tunggu... -

Unnecessary human being

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tentang Perahu dan Messiah Kelas Menengah

29 November 2018   11:51 Diperbarui: 29 November 2018   14:44 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu sudah selesai.

•

•

Kamu : "Tunggu, tunggu.. tunggu dulu.. Sudah selesai? Apa yang sudah selesai? Sudah selesai bagaimana? Habis ini bagaimana??!! " Tanyamu dengan eskalasi kecemasan yang meningkat drastis.

Mie instan mengambang : "Kamu sudah selesai. Tidak ada lagi setelah ini. Kami akan membawamu pulang kembali ke Alpha Centurion, menaruh bungkus plasma di tubuhmu, menekan tombol off dan memasukanmu kembali ke kotak penyimpanan 'mainan'. Sebentar lagi papa-mama akan segera kembali dari kantor. Dan kami belum mengerjakan satupun pekerjaan rumah (PR) yang diberikan.. jadi ada baiknya kami menyelesaikan permainan ini segera.."

"Tidak perlu khawatir jiwa malang. Tombol off  tidak akan mematikan kesadaranmu. (seperti dalam mode hibernasi) kamu akan tetap sadar dalam 'endless circle of abysmal nothingness..' hingga suatu saat nanti kami menginginkanmu kembali untuk terlibat dalam 'permainan'. Hmm... sudahlah, sulit dipahami memang, tapi sebagai 'mainan', kamu toh tidak perlu repot-repot berusaha memahami segala sesuatunya kan."

•

•

•

•

Kamu terdiam, hidungmu mengeluarkan darah segar, perlahan tapi pasti kamu kehilangan kemampuan untuk mengontrol gerak tubuhmu sendiri. Seperti memasuki fase demi fase dalam kondisi bius paralysis, kamu menyaksikan dirimu tenggelam dalam kegelapan abadi. Mereka membawamu pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun