Mohon tunggu...
AURELLIA RAMADHANI PUTRI
AURELLIA RAMADHANI PUTRI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secarik Rindu

21 November 2024   15:58 Diperbarui: 21 November 2024   16:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                              *****

waktu berlalu dengan cepat, akhirnya bel sekolah pun berbunyi semua siswa dan siswi sibuk membersihkan barang yang berada diatas meja dan bersiap-siap untuk pulang.

"Fel, sini makan dulu" ucap Estiawan yang berada di meja makan.

Feli yang baru datang pun melepas sepatu dan menaruh tas nya dikursi yang berada diruang tamu.

"emang ayah masak apa?" tanya Feli, lalu membuka penutup lauk yg berada dimeja.

"Tahu sama tempe lagi? ga bosen apa kita makan tahu tempe lagi, yang lain kek ayam atau apalah itu. Feli bosen yah makan tahu tempe terus" ucap Feli.

"Ayah hanya bisa beli itu Fel, nanti ayah bakalan beli lauk enak kalau ayah punya uang lebih" jawab Estiawan 

"Ya kapan ayah punya banyak uang kalau ayah ga kerja? ayah hanya diam saja dirumah, nyari kerja aja nggak pengangguran begitu mau dapet uang banyak dari mana coba? udah lah Feli gamau makan, Feli cape mau tidur" ucap Feli lalu beranjak pergi dari meja makan dan menuju ke kamar nya

Estiawan yang mendengar perkataan putrinya pun menangis dalam diam, ia tidak menyangka bahwa putri nyanakan berkata seperti itu terhadap nya. Hari demi hari hubungan Estiawan dan Feli semakin renggang, Estiawan sudah mencoba untuk mendekati Feli lagi tetapi Feli selalu menjauh, Estiawan tidak tau mau gimana lagi. 

Kini Feli berada ditaman ia duduk sendirian dan memandangi anak-anak yang sedang bermain disana, saat ia asik memandangi anak-anak yang sedang bermain pandangannya ter ahlikan oleh salah satu gadis kecil, gadis tersebut memiliki keluarga yang masih utuh terlihat dari wajah gadis itu bahwa dia sangat bahagia. Feli pun akhirnya teringat dengan masa kecil nya dahulu bahwa dia dulu juga seperti gadis itu, sangat bahagia. Bermain ditaman bersama ibu dan ayah nya, tanpa Feli sadari mata Feli menetes kan air dan dia merasa sangat rindu kepada ibu nya. Akhirnya Feli memutuskan untuk ziarah kemakam ibunya. 

sesampainya dimakam ibunya Feli membersihkan rerumputan yang ada disekitaran makam ibunya dan menaburkan bunga kemakam ibunya. Disana Feli bercerita tentang apa yang ia alami selama 4 tahun belakangan ini. Feli tidak kuat lagi membendung air matanya akhirnya Feli pun terisak tangis, ditengah-tengah ia menangis hp Feli berdering dan Feli pun langsung mengangkat telfon tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun