Mohon tunggu...
aureli ramadhani
aureli ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Kejahatan dan Hukuman

4 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   10:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jinayah: Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Kejahatan dan Hukuman:

 Pengertian Jinayah dalam Hukum Pidana Islam
   Jinayah dalam konteks hukum pidana Islam mengacu pada segala bentuk perbuatan yang melanggar norma-norma hukum syariat yang berhubungan dengan kejahatan terhadap individu atau masyarakat. 

Berbeda dengan hukum pidana di negara sekuler yang lebih bersifat duniawi, hukum jinayah Islam berlandaskan pada wahyu (Al-Qur'an dan Hadis) yang bertujuan untuk menegakkan keadilan dan menjaga kehormatan serta keselamatan umat.

 2. Macam-Macam Kejahatan dalam Jinayah   Hukum jinayah mencakup berbagai jenis kejahatan, yang secara umum dibagi menjadi tiga kategori besar:

   - Hadd (Pelanggaran dengan Hukuman Tetap): Ini adalah pelanggaran yang hukumannya sudah ditentukan secara tegas oleh syariat Islam. Beberapa contoh pelanggaran hadd antara lain:

     - Zina (perzinahan), dengan hukuman rajam (batu) atau cambuk, tergantung pada status perzinahannya.

     - Mencuridengan hukuman potong tangan.

     - Minum khamar (alkohol),dengan hukuman cambuk.

   

   - Qatl (Pembunuhan): Pembunuhan atau penghilangan nyawa orang lain dalam hukum pidana Islam, diatur dengan ketat, dan hukuman yang dikenakan bisa berupa qisas (balas setimpal) atau diyat (kompensasi uang).

   

   - Tazir (Pelanggaran yang Tidak Memiliki Hukuman Tetap): Kejahatan yang tidak diatur oleh ketentuan hukuman yang pasti dalam syariat Islam. Oleh karena itu, penguasa atau hakim memiliki kewenangan untuk memberikan hukuman yang dianggap pantas, seperti penjara atau denda, tergantung pada jenis dan kondisi pelanggaran.

   

3. Proses Hukum dalam Kasus Jinayah

   Hukum pidana Islam dalam kasus jinayah mengutamakan prinsip keadilan dan perlindungan terhadap hak individu serta masyarakat. Proses hukum terdiri dari beberapa tahapan, termasuk penyelidikan, penyidikan, dan peradilan, yang semuanya harus dilakukan dengan mematuhi prosedur yang sangat ketat dan transparan.

   

   - Bukti dan Saksi: Dalam hukum jinayah, pembuktian harus sangat hati-hati dan dilakukan dengan penuh keadilan. Pembuktian kejahatan harus didasarkan pada saksi yang sah (misalnya, dua orang saksi laki-laki yang adil) atau pengakuan dari pelaku.

   

   - Penyelidikan dan Penyidikan: Dalam hal jinayah, penyelidikan dilakukan untuk mengumpulkan bukti secara menyeluruh. Tidak ada keputusan yang dapat dijatuhkan tanpa adanya bukti yang jelas dan sah.

   

4. Hukuman dalam Kasus Jinayah

   Hukuman dalam kasus jinayah dibagi menjadi beberapa kategori yang sesuai dengan jenis kejahatannya:

   - Hadd: Hukuman yang ditetapkan oleh syariat Islam tanpa bisa dirubah atau diputuskan oleh hakim. Contohnya, rajam bagi pelaku zina atau potong tangan bagi pencuri.

   

   - Qisas: Hukuman berupa pembalasan setimpal, di mana pelaku pembunuhan atau pelaku kekerasan fisik dapat dihukum dengan hukuman yang setara dengan kejahatan yang dilakukannya.

   

   - Diyat: Ini adalah pembayaran uang atau kompensasi yang dibayarkan oleh pelaku kejahatan kepada keluarga korban sebagai pengganti hukuman atau untuk kasus pembunuhan yang tidak disengaja.

   

   - Tazir: Hukuman yang tidak ditentukan secara tegas dalam syariat dan diserahkan kepada penguasa untuk menetapkannya, biasanya dalam bentuk denda, penjara, atau tindakan lain yang dianggap sesuai dengan beratnya pelanggaran.

5. Tujuan Penerapan Hukum Jinayah

   Tujuan utama dari penerapan hukum jinayah adalah untuk menegakkan keadilan, melindungi hak-hak individu dan masyarakat, serta memberi efek jera kepada pelaku agar tidak mengulangi tindakannya. Selain itu, hukuman juga bertujuan untuk mendidik pelaku dan mengembalikan mereka ke jalan yang benar, serta menjaga kestabilan sosial dalam masyarakat.

6. Tantangan dan Kontroversi dalam Penerapan Hukum Jinayah

   Penerapan hukum pidana Islam, terutama dalam hal jinayah, sering kali menimbulkan kontroversi, terutama ketika dihadapkan dengan sistem hukum modern. Beberapa tantangan yang muncul antara lain:

   - Konflik antara hukum syariat dan hukum positif: Di negara-negara yang menganut sistem hukum sekuler, penerapan hukum jinayah yang keras sering kali dianggap tidak sesuai dengan prinsip hak asasi manusia.

   - Penafsiran dan implementasi:Terkadang, penafsiran hukum Islam mengenai jinayah dapat bervariasi, sehingga menyebabkan perbedaan dalam penerapannya di berbagai negara atau bahkan dalam satu komunitas.

Kesimpulan

Jinayah: Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Kejahatan dan Hukuman menyoroti betapa pentingnya penerapan hukum jinayah dalam menjaga keadilan dan ketertiban masyarakat menurut ajaran Islam. Meskipun hukum pidana Islam memiliki tujuan yang luhur untuk menjaga hak-hak individu dan masyarakat, tantangan dan perdebatan mengenai penerapannya di era modern tetap menjadi isu yang relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun