Jajak pendapat tentang fenomena sosial tertentu akan menggerakkan mereka untuk mencari informasi yang kredibel dan dapat dipercaya, yang dalam prosesnya akan melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyaring informasi.
2. Jangan Berhenti di Penjelasan Searah
Kadang-kadang masih cukup banyak didapati guru yang masih berpatokan pada pengetahuan konseptual.Â
Guru merasa siswa harus memahami suatu konsep dari awal hingga akhir, dan karena terbatasnya periode mengajar dalam suatu mata pelajaran, akhirnya ruang untuk mengeksplorasi suatu konsep menjadi berkurang.Â
Nyatanya, seringkali pemahaman dari A sampai Z mengenai suatu konsep bukanlah apa yang siswa butuhkan. Siswa perlu diberi ruang untuk merasionalkan konsep tersebut supaya proses belajar menjadi lebih dalam dari hanya sekadar mengingat.Â
Seringkali guru mengeluhkan banyak siswa yang tidak bisa memahami konsep. Kenyataannya memang penjelasan searah dari guru tidak akan memberikan pengalaman apapun bagi siswa.Â
Berikan alokasi waktu kepada siswa untuk bereksplorasi. Ada banyak opsi kegiatan yang bisa dilakukan dimana siswa mendapatkan peran yang lebih aktif dalam pembelajaran.Â
Kegiatan seperti diskusi kelompok, refleksi konsep dengan berbagai media seperti menulis dan menggambar, dan observasi di lingkungan sekitar akan memantik rasa keingintahuan mereka untuk mengaitkan konsep yang mereka pelajari dengan aplikasinya di dunia nyata.
3. Ajukan Pertanyaan Kritis yang Memantik Rasa Penasaran Siswa
Dalam podcast Endgame yang diprakarsai oleh Gita Wirjawan di episode dimana beliau mengundang Maudy Ayunda, sempat timbul diskusi mengenai pendidikan yang rasanya dapat dikaitkan dengan pengembangan literasi anak.Â
Maudy mengatakan bahwa untuk mengubah hasil dari pembelajaran, mungkin yang guru perlu lakukan hanya mengubah bentuk pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Â