"Kang Rojak telah aku bunuh, Mbah. Aku minta uang Mbah untuk hidup dipenjara."
"Kau lapor dulu sama Mbah Lurah Nandar, baru nanti kesini lagi aku kasih uang. Bawa parangmu itu sebagai barang bukti." Perintah H. Abdul. Dan tanpa pikir panjang Sup segera menuju rumah Mbah Lurah Nandar. Dalam hati H. Abdul seakan tak percaya seorang jagoan Rojak harus mampus ditangan anak ingusan yang hanya bisa menggembala sapi.
'Tok...tok...tok..." suara pintu diketuk dengan keras.
"Mbah Nandar, ini aku Sup. Mbah Nandar, buka pintu!"
Tak lama pintu pun dibuka.
"Ada apa Sup? Kok gugup begitu."
"Itu Mbah Rojak aku habisi."
"Habisi apanya?"
"Ini parangnya, Mbah. Aku minta uang Mbah untuk bekal di hukuman."
"Tak takut kamu dihukum?"
"Tidak Mbah."