Mohon tunggu...
Alyka sadya ayasha
Alyka sadya ayasha Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMAN 1 PADALARANG

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Atlantis

29 September 2022   12:50 Diperbarui: 29 September 2022   13:19 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Atlantis

Di suatu pagi,saat itu langit terlihat sangat cerah secerah suasana hati seorang gadis yang sedang berjalan di trotoar itu, ia seorang gadis cantik dengan hidung yang menjulang dan mata yang bulat berbinar. Namanya Aruna dyasa arbinta, orang memanggilnya aruna. 

Di pagi hari yang cerah itu aruna hendak pergi kesekolah dengan berjalan kaki, ia berjalan kaki karena memang rumah nya tak begitu jauh dengan jarak sekolah.

Kakinya berhenti melangkah saat matanya melihat sebuah mobil berisikan bakpao kesukaannya,meski waktu sudah mepet dengan bel masuk dan antriannya cukup banyak, namun aruna tetap memaksakan diri untuk tetap membeli bakpao tersebut.

"Mas bakpaonya dua yaa!!" Pesan aruna sambil terus mengecek arloji di tangan kirinya. 

Bakpao sudah berada di tangan aruna sekarang,aruna memesan dua bakpao dengan varian rasa ayam dan coklat kesukaannya, setelah membayar bakpao tersebut aruna langsung bergegas melanjutkan perjalanannya ke sekolah dengan tergesa-gesa mengingatwaktunya tinggal 5 menit lagi hingga bel masuk tiba. 

Sampailah aruna di depan gerbang sekolah,namun ia kini terlambat 20 menit karna bakpao tersebut,gerbang sekolah pun sudah tertutup rapat,aruna yang kini panik ia mencoba menggedor gerbang tersebut namun tak ada yang menyaut,bahkan satpam sekalipun tidak ada yang datang. 

Aruna mendengus kesal ia lalu segera pergi ke benteng belakang sekolah,jalan andalan aruna ketika ia telat datang. Ia tau bahwa ia bisa saja dalam masalah,namun selama ini ia merasa biasa biasa saja saat keepergot sedang memanjat karna tak pernah ad yang mengadukannya.

Aruna mulai memanjat pohon yang ada di dekat tembok belakang itu dan lansung berpegangan pada tembok belakang sekolahnya,dengan hati hati ia masuk kedalam sekolah dengan cara meloncat dari tembok yang tingginya 2 kali lipat dari tinggi aruna. 

Aruna melonpat riang karna berhasil masuk kedalam sekolahnya itu, tiba tiba saja terdengar suara laki laki menyebalkan yang sangat aruna kenali. 

"Hehh runaa,ngapain kamu disitu?!kok ga kekelas?!!" Ucap laki laki itu setengah berteriak. 

Aruna terkejut,ia berbalik badan untuk memastikan bahwa itu bukan orang yang aruna sangka. Dan benar saja saat runa sudah membalikkan badannya dengan sempurna dugaan aruna benar,itu atlanta sahabat dekatnya yang menurutnya sangatlah menyebalkan. 

"Eehhh anta,,inilohh runa lagi nyari ci cicak iya cicak buat oelajaran biologi,,udah ya runa mau kekelas dahh antaa!!" Runa melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan atlanta, ia merasa lega karna bisa saja atlanta mengadukannya ke ruang bk seperti yang sudah sudah. 

Atlanta zeqano ini adalah sahabat yang sudah seperti saudara bagi aruna,atlanta ini anak yang sangat rajin ia juga terbilang pintar kebalikan dari sruna yang pemalas.

Aruna sekarang sudah berada di lorong menuju ke kelasnya, sedikit lagi ia sampai namun tiba tiba ada yang menarik tas milik aruna hingga membuat langkah kakinya terhenti. 

"Eitss mau kemana kamu?anak yang terlambat hsrus dihukum dulu dong,kamutu gabisa boongin aku runa, muka kamu kalo boong keliatan,,kaya lagi kepergok sama setan" Ledek atlanta. 

Aruna terpelonjak kaget mendengar ucapan atlanta, bisa mati dia kalo atlanta mengadukannya ke bk,aruna berdebat dengan atlanta.

Ia berbohong dan bersikukuh bahwa ia tidak telat dan sedang mencari cicak untuk biologi,tapi sayangnya atlanta melihat dengan jelas adegan dimana aruna memanjat dan locat dari tembok sekolah,pernyataan itu mebuat aruna jadi bungkam,ia sedikit kesal.

Atlanta pun menarik lengan aruna aruna mengelak dan mendebat atlanta

"Siapa yang telatt??runa ga telat tau,,tuh tanya wja pak tarman,,YA GA PA TARMAN??" Elak aruna ssmbil berteriak pada psbtsrman lalu dibuahi sebuah acungan jempol.

Aruna berlari segera ke kelasnya sebelum atlanta benar benar mengadukannya ke ruang bk. Ia cukup kesal hari ini pada atlanta hingga telfon dari atlanta pun tak srusn angkat. 

Sekarang aruna berada di kelas,pelajaran pertamanya hari ini adalah fisika kebetulan sekali gurunya tidak masuk dan kini aruna hanya berbaring di kelasnya hingga bel istirahat berbunyi.dering telfon aruna terus berbunyi menandakan ada panggilan masuk,aruna enggan mengangkat telfon atlanta sebab ia dedang merajuk.

Sesampainya pada saat jam istirahat aruna pergi ke kantin sendirian,karna teman temannya lrbih suka memesan makanan secara online dibandingkan harus berdesak desakan dikantin. 

Aruna menghrntikan langkahnya saat ia melihat atlanta sedang terbaring di ranjang uks dengan wajah ysng begitu pucat. Sontak aruna langsung menghampiri atlanta,ia merasa heran padahal sebelumnya laki laki itu masih men-spam chat dirinya hingga aruna muak. Tapi apa sekarang? mengapa atlanta begitu lemas?

"Antaa,, kamu kenapa?" Aruna membuka pintu uks dan langsung duduk ditepi ranjang.

Atlanta tak menjawab pertanyaan aruna,rupanya atlanta sedang tertidur lelap. Dokter datang dan memberitahu aruna bahwa atlanta baik baik saja,ia hanya kelelahan dan butuh istirahat. Minggu minggu ini atlanta memang memiliki jadwal yang padat,ditambah tugas tugas sekolah yang setiap hari semakin bertambah membuat waktu istirahat kita menjadi sedikit dan mudah jatuh sakit.

Aruna sebenarnya sangat sebal pada sistem sekolahnya,yang membebankan murid dengan banyak tugas setiap harinya padahal sekolah pun sudah fullday,ditambah kita pun ada kegiatan lain seperti extrakulikuler,kegiatan-kegiatan sosial,yang sebenarnya hasil dari prestasi kita pun membawa nama baik sekolah.

Lalu selain itu sekolah juga sering menuntut uang kepada murid muridnya yang sebenarnya sangat tidak jelas uang tersebut digunakan untuk apa,jumlahnya pun bukan jumlah sedikit,tiap bulan pasti ada saja tagihan yang tidak masuk akal,seperti keperluan pembangunan kelas,padahal kelas kami pun tidak pernah diperbaiki saat memiliki atap yang bocor.

Selain itu juga, pemberian nilai dari guru pada murid tak sesuai dengan apa yang telah dikerjakan,usaha kita hanya diberi nilai rata rata padahal kita sudah memberikan hasil terbaik,, bukan kah itu tidak adil?

Aruna yang kesal karna temannya menjadi korban perbudakan tugas dan pemungutan uang secara liar di sekolah ia memutuskan untuk menemui salah satu guru disekolahnya yaitu wali kelasnya sendiri. Ia datang ke ruang guru dengan rasa gugup menyelimuti tubuh mungilnya.

Hingga terlihatlah seorang perempuan yang umurnya hampir setengah abad,iya dialah orang yang aruna tuhu,wali kelasnya,dengan berat hati sruna meminta ijin meminjam waktu guru tersebut sebentar untuk membicarakan sesuatu. 

Aruna pun membicarakan keluh kesah dirinya dan teman temannya,guru itu menerima keluh kesah dari aruna dan memberukan saran kepada aruna untuk tetap mengikuti proses pembelajaran dengan ketentuan yang ada,tidak perlu mencampuri urusan sekolah,aruna yang merasa ini tidaklah logis aruna krmbali mrnjrlaskan kembali tskutnya wali krlasnya ini tidak mengerti.

Namun saat aruna menjelaskan kembali makdudnya itu,,tiba tiba saja ada guru muda yang menarik tangan aruna kasar,menyeret aruna kelusr dari ruang guru dan menghempaskan tangsn aruna saat sruna dudah diluar. aruna yang kesal tangannya di tarik spontan saja ia melotot dan mendapati seorang guru dengan pakaian olahraga. 

 "Saya beri tau kamu ya aruna,tidak usah mencampuri urusan sekolah,kamu hanya seorang murid diam dan ikuti saja aturan dan ketentuan yang berlaku,tak perlu banyak komen." Ucap guru itu sembari melipat tangan di atas dadanya.

Aruna yang tersentak dan merasa sedikit tidak terima,arunanrasa guru olahraga ini salah paham atas apa yang terjadi.riuh ricuh para murid langsung mengelilingi ruang guru tersebut melihat guru olahraga itu memarahi aruna didepan umum.

Meskipun dirinya tau aruna bukanlah murid teladan, ia tau bahwa dirinya ini anak yang tidak patuh disekolahnya, namun apa salahnya aruna membagikan keluh kesahnya pada wali kelasnya sendiri? 

"Saya kira bapa sepertinya salah paham pa,saya kesini hanya menceritakan keluh kesah saya pada wali kelas saya pa,dan saya hanya memberi saran bukan mencampuri urusan sekolah,apakah salah jika saya selaku warga sekolah memberikan saran atas lingkungan saya sendiri?"

Riuh sorak tepuk tangan memenuhi daerah sekitar ruang guru tersebut,terdengar suara murid-murid yang memberikan keluhannya juga atas apa yang mereka alami disekolah. Keributan itu membuat si guru olahraga ini naik pitam dan menarik tangan aruna dengan kasar untuk ikut dengannya,namun tangan aruna ditahan juga oleh seseorang. Saat kepala aruna berbalik terlihat tubuh seorang lelaki dengan wajah pucat memandang guru itu dengan penuh amarah.

"Lepas pak,perilaku bapak tidak mencerminkan perilaku yang baik." Tatap atlanta tajam

Aruna menatap antlanta sejenak, aruna merasa heran mengapa atlanta sangat tidak menyukai guru olahraga itu,ia seperti tau sesuatu akan sekolah ini tapi seprtinya anta diam saja,memendam semuanya hingga jatuh sakit.lalu kenapa tadi atlanta menelpon aruna sedemikian rupa ya. Kepala aruna tertumpuk pikiran pikiran tentang atlanta,ia terlalu bingung merenungi apa yang sebenarnya dipikirkan atlanta.

"Ga sopan kamu,,anak miskin seperti kamu diam saja,bayar tunggakan sekolah aja ga mampu,mau ngejago ngelawan guru kamu?!kalian semua yang ada disini bubarr!!"

Semua murid membubarkan diri karna merasa takut mendengar teriakan guru olahraga tersebut, atlanta memang anak yang miskin, namun ia adalah anak yang sangat berprestasi,bukan hanya dibidang akademik tapi non akademik juga. Atlanta yang masih dalam keadaan marah pun mulai angkat bicara mengenai hal hal yang ia ketahui.

"Jangan bapa pikir,seisi sekolah tidak tau ya pak,atas apa yang bapa perbuat selama ini itu yang disebut mencampuri urusan sekolah,mungkin sebagian guru tidak tau,tapi saya tau siapa saja yang terlibat."

Ucapan atlanta sontak membuat murid murid yang tadi membubarkan diri kembali lagi ke tempatnya semula, aruna yang tercengang hanya bisa diam, mendengarkan dengan hati hati semua ucapan atlanta. Atlanta membeberkan semua rahasia guru olahraga tersebut soal pungli, kurikulum yang tidak jelas,pengajaran yang tidak baik,penindasan,bahkan pelecehan. 

Guru olahraga itu terlihat sangat marah lalu memukuli atlanta brutal,aruna yang melihat hal tersebut langsung berteriak meminta tolong,guru guru yang sedang ada di dalam ruang guru berlarian keluar melerai perkelahian guru olahraga dengan atlanta,atlanta yang dipukuli tidak melawan, ia hanya diam.

Mereka akhirnya berhasil dipisahkan,guru olahraga ini dibawa ke ruang kepala sekolah sedangkan aruna dan atlanta dibawa ke ruang guru dan mendapatkan pembicaraan dari guru-guru sekolahnya,guru guru sekolahnya memberikan permintaan maaf sebesar besarnya atas apa yang terjadi. 

Setelah keluar dari ruang guru aruna membawa Atlanta ke UKS, ia sangat tidak tega melihat wajah sahabat kecil yang sudah seperti kakaknya sendiri itu babak belur, pucat lemas,aruna meminta dokter di UKS mengobati Atlanta. 

"Kamu keren rumah" ucap Atlanta sambil mengacungkan jempol

Aruna terkekeh kecil lalu memukul lengan Atlanta

"Kamu tu yang keren,, ko bisa tau sih? "

"Rahasiaa" ucap Atlanta meledek

Aruna yang kesal lalu pergi meninggalkan Atlanta karena ia perlu mendatangi wali kelasnya. 

Setelah kejadian tersebut, atlanta dan aruna diselidiki oleh polisi terkait tuduhan pungli dan semacamnya,dari kesaksian Atlanta baru saja ia tau dari mana Atlanta mengetahui semua itu, ternyata selama ini Atlanta menyelidiki guru olahraga itu,oh iya tenang saja mereka berdua hanya menjadi saksi terkait kasus tersebut . 

Setelahnya, guru olah raga tersebut di pecat,para siswa memang tidak mendapatkan kembali uang mereka, namun mereka mendaapt fasilitas sekolah dan pendidikan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun