Jika dilihat dari kacamata realis, alasan Korea Utara cukup valid dalam membangun senjata nuklir sebagai reaksi atas kehadiran pihak yang dianggap musuh. Akan tetapi, dalam hubungan internasional, hubungan antarnegara tidak selamanya bersifat konfrontatif. Terkadang diperlukan sikap kooperatif untuk mengakhiri sebuah krisis, seperti saat krisis kuba yang melibatkan Uni Soviet dan AS. Sehingga, untuk mewujudkan keamanan dan perdamaian di kawasan, perlu diadakan upaya yang bersifat kontinu sampai terjadinya kesepakatan damai.
Bibliografi
Jazeera, A. (2024, September 10). North Korean leader Kim orders boost to nuclear arsenal. Al Jazeera; Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2024/9/10/north-korean-leader-kim-orders-boost-to-nuclear-arsenal
Kerr, Paul. (Nov 2002) North Korea admits secret nuclear weapons program. Arms Control Today. Washington Vol. 32, Iss. 9
Korea (Democratic People's Republic of) 1972 (rev. 1998) Constitution - Constitute. (2024). Constitution - Constitute. Constituteproject.org. https://www.constituteproject.org/constitution/Peoples_Republic_of_Korea_1998
Miyeong, Jeon. (2009). The Kim Jong-il Regime's "Military-first Politics". THE REVIEW OF KOREAN STUDIES, 12(4), 181-204.
Seong-Whun, C. (2013). The Kim Jong-un Regime's "Byungjin"(Parallel Development) Policy of Economy and Nuclear Weapons and the 'April 1st Nuclearization Law'.
Timeline: North Korean Nuclear Negotiations. (2019). Council on Foreign Relations. https://www.cfr.org/timeline/north-korean-nuclear-negotiations
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H