Mohon tunggu...
M Aulia Rahman
M Aulia Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menelaah Palestina yang Berdaulat Versi Trump dan Netanyahu

30 Januari 2020   07:28 Diperbarui: 30 Januari 2020   11:34 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yerusalem akan menjadi ibu kota Israel yang tidak terbagi (David Silverman/Getty)

Lagi-lagi, kita masih menjadi penonton dalam konflik ini. Proposal perdamaian ini tidak disetujui karena Palestina secara tegas menolaknya dan gejolak demonstrasi di Yerusalem berkobar lagi.

Seperti di awal yang saya bilang, konflik ini telah mengambil energi kita, Dunia turut mengambil andil. Ada baiknya perdamaian dirancang bukan dari satu pihak saja. Seharusnya yang ikut merancangnya adalah Israel, Palestina, Negara hak veto PBB, dan negara-negara OKI.

Peta kawasan harus dibuat ulang, atau kembalikan seperti UN Partition Plan 1947 dengan jadikan Yerusalem sebagai area PBB saja sudah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun