Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Selayang Pandang tentang Vietnam, Komunis tapi Tidak Ateis

29 Oktober 2019   13:06 Diperbarui: 29 Oktober 2019   17:50 6853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tan Dinh Church di Ho Chi Minh City | Dokumentasi pribadi

The Apartemen Cafe | Dokumentasi pribadi
The Apartemen Cafe | Dokumentasi pribadi
Baju lambang komunis sebagai souvenir banyak dijual di pasar. Pernah ingat ada turis yang ditangkap di Candi Borobudur karena memakai baju ini? kemungkinan besar ia membelinya di Vietnam! | Dokumentasi pribadi
Baju lambang komunis sebagai souvenir banyak dijual di pasar. Pernah ingat ada turis yang ditangkap di Candi Borobudur karena memakai baju ini? kemungkinan besar ia membelinya di Vietnam! | Dokumentasi pribadi
Maka tidak heran, negara ini punya perkembangan yang pesat, baik dari sisi ekonomi dan pariwisata. Khususnya Ho Chi Minh City, kota terbesar dan sebagai pintu gerbang masuk Vietnam.

Wisata yang terkenal dan justru ditawarkan kepada turis mancanegara adalah sejarah tentang kemerdekaan dan perjuangan rakyat Vietnam mempertahankan Komunisme.

*Fakta: Kemampuan bahasa Inggris orang Vietnam sangat baik dibanding orang Indochina dan Thailand. Bahkan tidak menutup kemungkinan, mereka juga fasih berbahasa Prancis.

Vietnam: Komunis tapi tidak Ateis

Walau Sebenarnya Komunisme dan Ateisme adalah dua hal yang berbeda. Komunis yaitu sebuah ideologi politik, dan Ateis adalah kepercayaan anti Tuhan. Namun dalam praktiknya, negara Komunis yang kita kenal tidak mengakui eksistensi Tuhan.

Rusia adalah tanah yang agamis. Kala Uni Soviet berkuasa atau pasca-revolusi Bolshevik, tidak terhitung jumlah gereja ortodoks dan masjid yang hancur karena ideologi Komunisme.

Bangunan ibadah yang tidak dihancurkan sebagian dijadikan gudang dan terbengkalai. Selama 74 tahun lamanya, Komunisme telah menghancurkan kebanyakan agama dan tradisi etnik di tanah Rusia.

Di Korea Utara, Pelancong dilarang membawa Alkitab, Al Quran, ataupun teks agama. Peraturan ini masih berlaku hingga sekarang. Bagi ekspatriat, mereka dilarang menyebarkan ajaran Injil atau agama lain kepada warga Korea Utara.

Di China, umat Katolik dipaksa hanya tunduk pada pemerintah Komunis, padahal gereja Katolik manapun di dunia memiliki pusat administratif, yaitu Vatikan.

"Saat ini umat katolik China menghadapi pilihan untuk beribadah di gereja-gereja yang disetujui pemerintah atau menghadiri misa secara sembunyi yang telah bersumpah setia kepada Vatikan."

Tapi di Vietnam, keberlangsungan hidup masyarakat beragama berjalan harmonis. Persentase agama negara ini pun unik:

Sebanyak 45% dominan masyarakatnya menganut kepercayaan setempat, kemudian diikuti oleh agama Buddha 16% , 6 juta beragama Katolik, 4 juta beragama Caodai, dan 700 ribu pemeluk Islam.

Tidak sulit menemukan makanan Halal di Ho Chi Minh City. Restoran B B - Bn B Nam B hanya menjual Pho daging sapi (dokumentasi pribadi)
Tidak sulit menemukan makanan Halal di Ho Chi Minh City. Restoran B B - Bn B Nam B hanya menjual Pho daging sapi (dokumentasi pribadi)
Tidak sulit menemukan makanan Halal di Ho Chi Minh City. Restoran B B - Bn B Nam B hanya menjual Pho daging sapi (dokumentasi pribadi)
Tidak sulit menemukan makanan Halal di Ho Chi Minh City. Restoran B B - Bn B Nam B hanya menjual Pho daging sapi (dokumentasi pribadi)
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di kota besar seperti Ho Chi Minh City, Gereja-gereja Katolik berdiri indah dan megah, menjadi landmark bagi kota ini. Masjid dan makanan halal atau yang berbahan dasar daging sapi tersedia banyak di pusat kota.

Saigon Notre Dame Cathedral, menjadi landmark Ho Chi Minh City (Dokumentasi pribadi)
Saigon Notre Dame Cathedral, menjadi landmark Ho Chi Minh City (Dokumentasi pribadi)
Tan Dinh Church di Ho Chi Minh City | Dokumentasi pribadi
Tan Dinh Church di Ho Chi Minh City | Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun