Mohon tunggu...
Auliya Solihin
Auliya Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Saya adalah seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang memiliki kegemaran Nonton Drama Korea dan Menganalisis peristiwa atau kasus di dalam Drama Korea tersebut dan Saya juga Memiliki Hobi Menulis cerita yang terinspirasi dari Drama Korea itu, Mulai dari Deskripsi Tokoh dan membuat Alur cerita yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Binar di Ufuk yang Bersinar

23 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 23 Januari 2024   13:07 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog dan tukar pikiran ini menjadi simfoni kehidupan, sebuah harmoni yang melibatkan seluruh desa. Taksa, yang awalnya hanya seorang peneliti, menjadi bagian dari kehidupan mereka. Janya dan Taksa, seperti dua bintang yang saling berputar, semakin terikat satu sama lain dalam perjalanan hidup yang diukir oleh takdir.

Namun, sebuah cobaan menanti mereka ketika alam memutuskan untuk menguji kekuatan dan keberanian. Hujan deras yang melanda, banjir yang merendam, dan suara gemuruh dari pegunungan membuat desa terancam. Keluarga Janya bersama warga desa lainnya menyatukan tenaga untuk melawan arus deras dan menyelamatkan apa yang mereka cintai.

Namun, sebuah cobaan menanti mereka ketika alam memutuskan untuk menguji kekuatan dan keberanian.

Janya: "Hujan ini sangat deras, kita harus segera bertindak!"

Labia : "Banjir semakin meningkat, apa yang harus kita lakukan?"

Janya: "Kita perlu menyatukan tenaga! Mari kita bantu satu sama lain dan melawan arus ini bersama."

Labia: "Suara gemuruh dari pegunungan membuat situasinya semakin sulit."

Janya: "Kita tidak bisa menyerah! Bersama-sama, kita bisa melawan alam ini dan menyelamatkan desa kita."

Labia : "Mari kita tunjukkan kekuatan solidaritas dan keberanian kita!"

Mereka pun bersatu, menghadapi cobaan alam dengan keberanian, dan berhasil melawan arus deras untuk menyelamatkan desa yang mereka cintai.

Janya dan Taksa, dalam perjalanan evakuasi, tidak hanya membawa keberanian, tetapi juga membawa cinta yang semakin berkembang di dalam hati mereka. Suara-suara dialog dan kalimat-kalimat penuh perhatian saling terdengar di antara suara gemuruh air dan kicauan burung hutan yang panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun