laksa: Terima kasih. Pak Liben, Sava merasa senang bisa berada di sini.
Perbincangan dan petualangan bersama membuat benih pertemanan tumbuh di antara mereka.
Malam pun tiba, dan mereka berkumpul di sekitar api unggun. Suara nyanyian keluarga dan riak api menyatu, menciptakan suasana keakraban. Taksa bercerita tentang kehidupan di luar desa, tentang hutan-hutan yang berbicara, sungai yang bernyanyi, dan keanekaragaman hayati yang tak terhingga.
Malam berkungkai bintang, keluarga berkumpul di sekeliling api unggun.
Taksa: “Suasana keakraban tercipta dengan nyanyian keluarga dan riak api malam.”
Liben: Ceritakanlah tentang kehidupan di luar desa, Taksa. Tentang hutan dan sungai.
Taksa: Hutan-hutan berbicara, sungai bernyanyi, dan keanekaragaman hayati yang tak terhingga.
Janya: (terpikat) Bagaimana kita bisa menyelami keindahan itu?
Liben: (menatap langit) Anakku, jangan lupa asal-usul kita, tapi juga jelajahi dunia ini dengan mata dan hati yang terbuka.
Nera: (antusias) Aku ingin menjelajahi dunia, seperti sungai yang bebas mengalir.
Kisa: (senyum) Semoga keluarga ini selalu bersatu dalam menjalani perjalanan cinta dan cobaan di bawah langit malam yang penuh cerita.
lanya: (sambil tersenyum) Terimakasih. Taksa. Kamu membawa keajaiban baru ke dalam hidun keluarga kami.
Malam berlanjut, dengan cerita-cerita dari unia luar yang memberikan warna baru pada lembah mereka.