Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Faktor Risiko Depresi dan Bunuh Diri pada Remaja: Apa Saja yang Perlu Diketahui Orang Tua?

10 September 2024   13:08 Diperbarui: 10 September 2024   13:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, pendidikan agama juga mengajarkan pentingnya arti hidup dan memberikan harapan ketika menghadapi kesulitan. Namun, bila pendidikan agama hanya dipandang sebagai aturan tanpa makna, anak bisa merasa tertekan dan tidak mendapat manfaat yang sebenarnya.

3. Pengaruh Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan remaja modern. Di satu sisi, media sosial dapat memberikan kesempatan untuk bersosialisasi, tetapi di sisi lain, konten yang tidak sehat, seperti hedonisme dan gaya hidup serba glamor, dapat memberikan tekanan besar bagi remaja yang masih mencari jati diri.

Selain itu, banyak motivator di media sosial yang menawarkan janji-janji "sukses instan" tanpa mempertimbangkan realitas. Mereka seringkali menampilkan kehidupan yang tampak sempurna, yang tidak hanya tidak realistis tetapi juga berbahaya bagi kesehatan mental remaja. Mereka yang merasa tidak mampu mencapai standar tersebut bisa merasa tertekan, cemas, dan putus asa.

4. Tuntutan Tidak Realistis

Harapan orang tua dan masyarakat yang terlalu tinggi sering kali menjadi beban bagi remaja. Tuntutan agar anak "harus sukses di usia muda" menciptakan tekanan luar biasa, terutama bagi mereka yang merasa bahwa jalan mereka menuju sukses tidak sesuai dengan harapan orang tua. Anak-anak yang merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi ini sering kali terjebak dalam perasaan gagal, yang jika dibiarkan, dapat memicu depresi dan bahkan pemikiran bunuh diri.

Tuntutan ini juga diperburuk oleh sistem pendidikan dan budaya kompetitif yang lebih mementingkan prestasi akademik dibandingkan kesejahteraan emosional anak. Ketika anak merasa dirinya tidak cukup baik, mereka bisa merasa putus asa dan kehilangan arah.

Cara Mencegah Depresi dan Bunuh Diri pada Remaja

Sebagai orang tua, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah depresi dan bunuh diri pada anak remaja:

1. Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Terbuka

Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung di rumah, di mana anak akan merasa aman untuk mengekspresikan perasaannya tanpa takut harus dihakimi. Komunikasi yang terbuka sangat penting untuk membantu anak merasa didengar dan dipahami. Tanyakan kepada anak bagaimana perasaan mereka dan jangan ragu untuk mendiskusikan masalah kesehatan mental.

2. Menghindari Toxic Parenting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun