Mohon tunggu...
Aulia Zahra
Aulia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Aulia Zahra, saat ini saya berkuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester 5.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang

2 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB I

PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

Sekolah menjadi salah satu lembaga pendidikan formal bagi generasi penerus bangsa dalam menuntut ilmu. Tidak hanya itu saja, sekolah berfungsi dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi generasi penerus bangsa. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dimana kegiatan ini harus dilakukan beriringan dengan rasa nyaman yang ditimbulkan dari suatu lingkungan sekolah tersebut. Sebab hampir sebagian besar waktu peserta didik dihabiskan di lingkungan sekolah. Dengan memiliki lingkungan sekolah yang nyaman dapat memudahkan peserta didik dalam menerima pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, penting sekali lingkungan sekolah yang dapat mendukung pembelajaran yang efektif.

Lingkungan sekolah yang nyaman tentu saja tidak terlepas dari adanya kebersihan yang terjaga. Kebersihan menjadi salah satu kunci utama dalam melihat sekolah tersebut layak atau tidak untuk diselenggarakannya pembelajaran yang efektif dan kondusif. Kebersihan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab bersama warga sekolah. Dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih ini terdapat peran utama kepala sekolah di dalamnya.

Menurut pasal 12 ayat 1 peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1990, kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam merencanakan, mengelola, dan mengorganisir kegiatan di kelas, administrasi sekolah, serta membina tenaga kependidikan lainnya, dan memelihara sarana dan prasarana. Peran kepala sekolah sangat penting dalam menciptakan warga sekolah yang mampu menanamkan dan meningkatkan kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan sendiri dalam mengimplementasikan dan mengkaji permasalahan-permasalahan yang ditemui di sekolah. Upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah tidak terlepas dari dalam diri kepala sekolah terleblih dahulu. Kepala sekolah hendaknya harus menyadari terlebih dahulu kebutuhan akan pengelolaan dan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dengan demikian kepala sekolah akan memahami upaya mana yang tepat dan dapat diterapkan dalam meningkatkan kebersihan di lingkungan sekolah tersebut.

Sebagai bentuk upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah khususnya di SDN Salatuhur ini yakni dengan mengadakan program dan pembiasaan yang dilakukan di lingkungan sekolah. Program dan pembiasaan tersebut dapat menanamkan perilaku hidup bersih lagi warga sekolah.

Kebersihan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan menanamkan perilaku yang dapat mendukung pembiasaan-pembiasan seperti diberlakukannya kegiatan piket kelas yang dilakukan oleh peserta didik dalam menjaga kebersihan kelas yang dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai, membuang sampah ke tempat sampah yang telah disediakan di depan-depan luar ruangan kelas.

Pada kenyataan di lapangan tidak semua peserta didik mau ikut serta membantu, menjaga, dan peduli akan kebersihan di lingkungan sekolah. Banyak dari peserta didik yang hanya melihat dan menonton saja ketika program-program pembiasaan meningkatkan kebersihan itu dilaksanakan. Selain itu kurangnya kepedulian dan perhatian peserta didik terhadap lingkungan sekolah tercermin pada kehidupan sehari-hari di kelas, seperti tidak melaksanakan piket dan masih membuang sampah sembarangan setelah jajan baik itu di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian, hal-hal seperti ini menjadi perhatian khusus bagi sekolah untuk dapat lebih meningkatkan keblersihan lingkungan sekolah.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan pemaparan di atas, masalah yang ditemukan adalah "Bagaimana Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang?". Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka permasalahan tersebut penulis jabarkan ke dalam beberapa masalah khusus, sebagai berikut:

  • Apa saja upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang?
  • Apa saja faktor dukungan dan faktor hambatan kegiatan pelaksanaan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang?
  • Bagaimana perilaku warga sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang setelah adanya upaya yang dilaksanakan?

TUJUAN

Dilihat dari identifikasi masalah yang telah dibuat, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang, dan leblih spesifik penelitian ini memiliki tujuan, sebagai blerikut:

  • Mendeskripsikan upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang.
  • Mengidentifikasi faktor dukungan dan faktor hambatan kegiatan pelaksanaan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang.
  • Mendeskripsikan sikap warga sekolah di SDN Salatuhur Kabupaten Serang setelah adanya upaya yang dilaksanakan.

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN


METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis pendekatan metode kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan uraian dan penjelasan yang komprehensif dari blerblagai aspek individu, kelompok, organisasi (komunitas), program atau situasi sosial (Mufida dan Sutiyono:2024). Studi kasus dalam penelitian ini bersifat tunggal.

Lokasi penelitian ini bertempat di SDN Salatuhur. SDN Salatuhur berada di Kp. Salatuhur, RT/RW 1/1, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pemilihan SDN Salatuhur ini merupakan salah satu sekolah berakreditasi A yang berdekatan sekali dengan lingkungan masyarakat dan berada di tepi jalan yang memudahkan akses transportasi.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain itu, sumber data primer yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari wawancara dengan kepala sekolah SDN Salatuhur yakni Ibu Suirat, S.Pd. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari observasi yang dilakukan oleh penulis.

Proses penelitian meliputi; (1) survei lokasi penelitian. (2) penentuan topik masalah penelitian; (3) penyusunan instrumen; (4) pengamblilan data dilapangan dilakukan kurang leblih 1 minggu; (4) analisis data (coding); (5) membuat pembahasan dan kesimpulan (Mufida dan Sutiyono:2024).

BAB III

PEMBAHASAN


HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, ditemukan beberapa bentuk program kepemimpinan yang sudah dijalankan dan digunakan oleh kepala sekolah di SDN Salatuhur dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah, yakni terdapat sikap kepala sekolah dalam gotong royong, keterlibatan kepala sekolah dalam kegiatan masyarakat, menjaga lingkungan kelas dan sekolah, serta merawat dan memelihara tanaman di lingkungan sekolah.

Program yang dikembangkan oleh kepala sekolah dibantu oleh guru untuk dapat meningkatkan kebersihan di lingkungan sekolah yakni dilakukannya gotong royong atau membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama pada hari sabtu, merawat tanaman yang tumbuh di sekitar lingkungan sekolah, memungut, dan membuang sampah bila ditemukan berserakan di sekitar sekolah, melaksanakan piket setelah jam pelajaran selesai agar keesokan harinya kelas sudah bersih dan nyaman untuk digunakan, serta terdapat program P5 pada kurikulum merdeka sekarang ini yang melibatkan berbagai kelas secara bergantian dalam mengedukasi peserta didik yang berkaitan dengan meningkatkan kebersihan di lingkungan sekolah.

Sikap kepala sekolah dalam gotong royong, memperlihatkan bagaimana kepala sekolah dapat bersikap mendorong warga sekolah yang lain untuk dapat melaksanakan dan meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah. Kepala sekolah menanamkan sikap gotong royong yang melibatkan seluruh warga sekolah tercermin dalam program sabtu bersih, dimana warga sekolah membersihkan lingkungan sekolah pada hari sabtu.

Tidak hanya di dalam lingkungan sekolah saja, kepala sekolah melibatkan diri dalam lingkungan sekolah untuk dapat terliblat dalam kegiatan masyarakat. Dengan demikian kepala sekolah secara tidak langsung dapat menanamkan pola pikir masyarakat untuk dapat menjaga dan memelihara lingkungan sekitar sekolah. Dimulai dengan mengobrol santai kepada para pedagang di depan sekolah berkaitan dengan masalah sampah yang ditimbulkan dari dagangannya tersebut.

Kepala sekolah juga mendorong dan menanamkan perilaku menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah. Seperti terdapat aturan piket, dimana peserta didik melaksanakan piket setiap harinya secara bergantian untuk membersihkan ruangan kelasnya. Selain itu bagi warga sekolah lainnya perilaku menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat didorong dan ditanamkan melalui keikutsertaan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah.

Kebersihan juga dapat ditingkatkan dengan memelihara, merawat, serta menjaga tanaman-tanaman yang tumbuh di lingkungan sekolah. Kepala sekolah memberikan contoh langsung kepada warga sekolah dalam mendukung program ini agar warga sekolah dapat mengikutinya.

Dari adanya bentuk-bentuk program tersebut merupakan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah khususnya di SDN Salatuhur. Selain itu sebagai bentuk upaya dalam mewujudkan kebersihan bagi warga sekolah untuk dapat mengikutinya, kepala sekolah memberikan penghargaan bagi siapa saja warga sekolah, termasuk guru dan peserta didik yang sudah menerapkan kebersihan di lingkungan sekolah bisa berupa perkelompok maupun personal. Dengan demikian adanya penghargaan ini blisa membangun minat dan memotivasi warga sekolah lainnya dalam meningkatkan kebersihan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Program-program yang diterapkan oleh kepala sekolah ini bersifat rutin. Artinya program ini dijalankan atau dilakukan pada setiap hari atau setiap minggu atau terus menerus berlangsung secara konsisten.

Namun, hal tersebut tentu saja tidak semua peserta didik dapat mematuhinya. Terdapat beberapa peserta didik yang ada saja tidak mau piket dan buang sampah sembarangan. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus akan menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi sekolah maupun peserta didik terutama dalam segi kesehatan. Hal ini menjadi fokus dalam peran kepala sekolah untuk dapat mempengaruhi tindakan serta menggerakkan peserta didik dan warga sekolah lainnya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Faktor pendukung bagi kepala sekolah dan guru adalah adanya rasa tanggung jawab dan sikap positif yang muncul pada diri setiap individu warga sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan. Dengan diberlakukannya aturan atau tata tertib dan pembiasaan-pembiasaan yang rutin dilakukan akan menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Selain itu dukungan dari orang tua peserta didik juga tidak kalah pentingnya untuk menciptakan perilaku menjaga kebersihan lingkungan bagi peserta didik itu sendiri. Perilaku menjaga kebersihan lingkungan selain di sekolah, dapat juga ditanamkan di rumah dengan dukungan penuh dari orang tua. Sehingga pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di sekolah dapat juga disalurkan di rumah.

Adanya kerjasama antara kepala sekolah dan tenaga kependidikan juga menjadi upaya dalam mempengaruhi peserta didik dan warga sekolah yang lainnya untuk membantu serta mengedukasi penerapan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Harapan kepala sekolah dengan adanya kerjasama ini dapat memudahkan dan menciptakan sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan melalui arahan yang disampaikan untuk mencapai tujuan sekolah bersih.

Faktor penghambat muncul dari adanya perbedaan karakter peserta didik maupun warga sekolah lainnya yang masih menjadi kendala bagi kepala sekolah dan tenaga kependidikan dalam memberantas masalah kebersihan lingkungan sekolah. Masih ada saja beberapa peserta didik bahkan guru yang belum sepenuhnya sadar akan masalah kebersihan lingkungan ini. Serta peran orang tua di rumah yang mengabaikan pembiasaan-pembiasaan anak dalam menjaga kebersihan kurang ditanamkan.

SOLUSI

Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan kepedulian kebersihan lingkungan sekolah dengan berbagai kebijakan dan program yang dijalankan dan dirancang bersama-sama dengan guru, seperti yang telah dilaksanakan selama ini oleh SDN Salatuhur. Terdapat beberapa solusi yang dapat diberlakukan, diantaranya sebagai berikut.

Pertama, diberlakukannya tata tertib mengenai kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini dimaksudkan kepada para warga sekolah untuk dapat bertanggung jawab dan mendorong tindakan personal dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Jika terjadi pelanggaran terhadap aturan tata tertib maka akan dikenakan sanksi tanpa terkecuali bagi siapapun yang melanggarnya.

Kedua, kepala sekolah di SDN Salatuhur dapat melakukan kampanye ditengah-tengah kegiatan lapangan kumpul warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, serta menempelkan slogan-slogan yang bertuliskan informasi mengenai dampak dan tindakan dari kebersihan lingkungan.

Ketiga, guru juga harus dapat menyisipkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian akan menimbulkan kesadaran bagi peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan karena lingkungan tersebut menjadi bagian dari proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Keempat, keteladanan kepala sekolah juga menjadi acuan bagi warga sekolah lainnya untuk dapat mencontoh sikap baik yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut.

Kelima, kepala sekolah dapat memberikan himbauan untuk menerapkan sikap ramah lingkungan dalam mengurangi limbah plastik digantikan dengan membawa alat makan dari rumah dan membuang sampah jika menemukan sampah yang berserakan.

Keenam, kepala sekolah dan pihak sekolah, menempatkan serta menyediakan tempat sampah di setiap depan luar ruangan kelas, sehingga hal itu dapat memudahkan peserta didik dan warga sekolah lainnya dalam membuang sampah pada tempatnya.

Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus secara tidak langsung akan menumbuhkan kebiasaan alami dan spontan dalam kegiatan kehidupan kesehariannya. Melalui pembiasaan yang diterapkan oleh program sekolah yang menjadi usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan dapat dikendalikan oleh personal peserta didik itu sendiri maupun warga sekolah lainnya.

BAB IV

  PENUTUP


SIMPULAN

Kepala sekolah sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah terutama yang berada di SDN Salatuhur ini melalui berbagai macam program dan pembiasaan yang dilakukan baik setiap hari maupun setiap minggunya. Program dan pembiasaan yang dilakukan setiap harinya berupa kegiatan piket kelas dan membuang sampah sisaan jajan. Untuk program dan pembiasaan yang dilakukan setiap minggunya yaitu melakukan sabtu bersih dengan bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah, kegiatan ini dilakukan setiap hari sabltu pagi seblelum memulai pemblelajaran. Selain program dan pembliasaan yang rutin dilakukan, solusi lain dalam upaya kepala sekolah meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah adalah dengan membatasi pemakaian plastik yang digantikan dengan membawa alat makan berupa tempat makan dan botol minum dari rumah demi meminimalisir sampah plastik yang sulit terurai dan pembuangan sampah yang sembarangan. Hal ini didiskusikan kepada para guru untuk selalu saling mengingatkan kepada peserta didik dan juga kepada para pedagang agar dapat mengurangi pemakaian plastik.

Faktor pendukung muncul dari adanya rasa tanggung jawab dan perilaku baik dari dalam diri setiap individu, serta dukungan dari orang tua peserta didik dalam program dan pembiasaan yang diadakan di sekolah dan tetap menerapkannya di rumah. Untuk faktor penghambla sendiri yang menjadi kendala bagi kepala sekolah yaitu perbedaan karakter dari setiap peserta didik dan warga sekolah lainnya, peran orang tua peserta didik yang mengabaikan pembiasaan yang sudah dilakukan oleh peserta didik di sekolah, serta pedagang masih menggunakan limblah plastik dan sejenisnya dalam melayani jajanan.

Solusi dari upaya yang dapat mendukung kepala sekolah dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN Salatuhur, antara lain dapat diberlakukannya tata tertib kebersihan, melakukan kampanye dan memasang slogan, menghimbau saat kegiatan belajar mengajar, sikap teladan kepala sekolah, membawa alat makan dari rumah, serta menyediakan tempat sampah yang bertebaran di setiap sudut sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, N., & Ramadhan, Z. H. (2021). Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 2263 - 2269.

Harianto, M. Y., Wadi, H., & Suud. (2023). Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Peduli Sosial dan Peduli Lingkungan di SMPN 2 Mataram. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 1560 -- 1567.

Mufida, F., & Sutiyono. (2024). Strategi Kepala Sekolah dalam Menguatkan Karakter Peduli Lingkungan pada Siswa (Studi di MI Ma'arif Bego). PRIMER: Journal of Primary Education Research, 86-91.

Firdaus, M.Pd.

Dosen PGSD UNTIRTA

Aulia Zahra

Mahasiswa PGSD UNTIRTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun