Mohon tunggu...
Aulia yunianti Putri
Aulia yunianti Putri Mohon Tunggu... Relawan - mahasiswa

jangan lupa follow ig a@auliaaaa.yp dan subcribe,like,comment channel youtube aku ( aulia yunianti putri )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Memilihmu

24 Januari 2020   07:45 Diperbarui: 24 Januari 2020   07:45 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasih, cinta memang adalah hal hal yang dapat membuat segala sesuatunya menjadi tabu. Semoga kau dapat menerima apa yang telah digariskan. Semoga  pula aku mampu,menjadi seseorang yang tulus kau cintai.

Andai saja kau dapat kembali. Menutup semua luka  yang telah kau goreskan di hati ini. Membuat cerita baru dan berkelana lebih jauh. Mencari momen-momen yang mungkin orang tidak bisa dapatkan. Hanya aku dan kau yang memiliki. Seperti dunia ini hanya miliki kita berdua. Dihatiku aku memilihmu untuk mentap dihatiku.

Terlimtas dalam hati dan pikiran ku semua masih tentangmu dan perempuan yang kulihat di balik jendala malam itu,pikir ku itu hanya bayang mu ku coba memastikan bahwa itu hanya bayangmu. 

Pagi ini ku duduk di teras rumahku menunggu seseorang yang keluar dari samping1 rumahku, sudah 1 jam dia menunggu duduk di teras di temani secangkir coklat panas dengan taburan masmellow yang sesalu kau berikan saat aku berkunjung ke rumah mu selalu saja setiap hariku berkaitan dengan mu.

Tak lama setelah itu seseorang keluar dari rumah yang ada di sebelah rumahku. Ternyata yang keluar adalah wanita paruh baya yang sangat aku kenal dan di belakangnya seorang wanita yang sangat aku takutkan untuk bertemu dengannya Dia adalah mantan kekasihku dan Ibunya.

Mereka belum menyadari kehadiranku saat itu namun saat mereka melewati pagar rumahku yang pendek mereka melihatku yang duduk di teras sembari melihat ke arah mereka, takut dan bahagia saat manik coklat itu bertabrakan dengan manik hitamku sorot mata terkejut dan senang dengan hitungan detik dia memutuskan kontak mata tersebut. Tersadar akan hal itu aku mendengar wanita paruh baya ini mengatakan sesuatu      

"Eh,rupa rupa kita bertemu orang yang tidak asing" sapa Ibu dari wanita itu

"Iya tante, apa kabar" jawabnya singkat dengan tatapan yang tak lepas dari wanita itu.

"Alhamdulillah baik nak,kapan pindah ke sini?"

"Baru kemarin tante ikut ayah pindah Dinasnya" jawabnya yang belum terlepas tatapannya pada wanita itu

Lalu wanita itu berbisik pada ibunya,mungkin dia ingin pergi cepat cepat agar tidak membahas tentang mereka yang dulu,ternyata benar saja lalu wanita paruh baya itu bilang bahwa mereka buru buru jadi tidak bisa mengobrol lama,dan mereka pun pergi dengan melajukan mobil yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun