Kalau masuk ini dia tips untuk menghadapi dan mengantisipasi itu semua!
1. Berani bilang 'enggak'
Sepele sih, tapi ini penting banget. Karena beberapa dari kita tuh mungkin jarang banget atau bahkan nggak bisa bilang kata-kata yang berbau unsur penolakan. Contohnya seperti tidak, nggak bisa, nggak mau, nggak sanggup, dan lain sebagainya. Ya emang sih perasaan nggak enakan bakal muncul dengan sendirinya, apalagi orang ini udah deket sama kita. Sebenernya itu normal, yang nggak normal itu kalau udah berlebihan. Jatuhnya jadi kayak maksain diri sendiri dan lama-lama apa yang kita lakuin buat dia tuh serasa nggak ikhlas. Padahal kalau misalkan dia atau mereka deket sama kita, mereka bisa ngerti dong kalau kita juga manusia yang punya keterbatasan?
2. Super baik? Coba pikir pikir lagi
Terima kasih loh ya udah berusaha jadi orang baik untuk temanmu, tapi guys jangan sampai kalian terlalu baik! Sebenernya ini juga hampir sama dengan yang nomor 1. Baik boleh, terlalu baik jangan. Karena nanti takutnya kamu dimanfaatin dan meresahkan diri kamu sendiri. Lagipula dengan bersikap seperti manusia normal yang bisa melakukan penolakan, kamu gak jadi orang jahat kok!
3. Pilah pilih kasih pertolongan
Pernah denger kisah kupu-kupu nggak guys? Yang itu loh, kisah tentang perjuangan serangga yang kecil dan cantik ini agar bisa keluar dari kepompong. Sebagai hewan yang melakukan metamorfosis, sebelum bisa terbang dengan anggun kupu-kupu harus berusaha sekuat tenaga agar bisa keluar kepompongnya. Juga katanya, kalau kita mencoba membantu kupu-kupu tersebut dengan menggunting kepompong, si kupu-kupu malah tidak akan bisa terbang karena sayapnya lemah. Sama seperti manusia, terkadang orang lain harus kita biarkan berjuang sendiri demi kebaikan dirinya. Jadi liat-liat dulu nih, teman kita beneran butuh bantuan gak sih?
4. Berterus terangÂ
Kalau tingkah dia ini sudah cukup bagimu, yaps! Cara terakhir untuk mengakhiri ini semua adalah dengan, SADARKAN DIA BUNDA! Kasih tau aja secara blak-blakan, "Hei kamu tuh gini loh, ngnggak boleh kayak gitu."
Atau boleh juga dengan cara yang sopan, pelan-pelan, pokoknya senyaman kamu aja deh. Ceritakan semua yang kamu rasakan, keluhan dan keresahan yang kamu pendam, tuang saja perlahan. Semoga dia mengerti ya!