Mohon tunggu...
Aulia Suciati
Aulia Suciati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Cerita

Your local soft rebel | suciatiaulia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perempuan Tadi Pagi

26 Juni 2019   18:30 Diperbarui: 26 Juni 2019   18:33 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Halo, ini Heru. Pulsaku habis," seterusnya bapak itu bicara sampai dia mengucap perpisahan. Sambil senyum, dia berterima kasih pada perempuan itu. Dia menyodorkan uang kepadanya, tetapi ditolak secara halus. Setelah kembali berterima kasih, bapak itu naik ke jembatan, menyeberang.

"Mbak..." akhirnya aku sapa dia juga, Kawan.

Dia menoleh dengan menorehkan senyuman, "Ya?"

"Lain kali, hati-hati, Mbak. Di sini banyak orang jahat."

Senyumnya berubah penuh rasa malu, "Iya..."

Setidaknya untuk ke depannya dia bisa lebih memikirkan konsekuensi atas niat baiknya. Ah, tanggung betul, sudah sempat bicara dengannya lalu kembali diam. Maka aku berusaha untuk mengajak dia bicara lagi.

"Mbak orang mana?"

Dia menoleh lagi, "Ibu Sunda, Bapak Jakarta."

Hahaha, sebenarnya bukan itu yang aku maksudkan. Jadi aku coba tanya lagi, "Kalau Mbaknya tinggal di mana?"

"Di Ciputat."

"Mbak kuliah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun