Mohon tunggu...
Aulia Suciati
Aulia Suciati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Cerita

Your local soft rebel | suciatiaulia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perempuan Tadi Pagi

26 Juni 2019   18:30 Diperbarui: 26 Juni 2019   18:33 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia mengangguk, "Iya, kuliah," kali ini dia bertanya balik padaku, "Mas kuliah juga?"

Aku... kuliah? Aku bingung sekali. Tidak mengapa dia tidak tahu aku yang mengamen di bus yang dia naiki tadi, tapi apa pakaianku masih pantas untuk dipakai kuliah?

Ah, ya, hahaha betul juga kamu, barangkali aku terlihat seperti mahasiswa seni dengan gitarku yang kugendong di punggungku ini.

Kujawab dia sambil menahan geli, "Nggak..."

Kami diam lagi sejenak. Wajahnya menjadi cemas lagi, bahkan semakin cemas. Hujan turun deras sekali, tidak kunjung terlihat akan berhenti. Apa dia sudah terlambat masuk?

"Dari sini ke kampus, tinggal jalan kaki?"

"Bisa, tapi kalau deras begini, setidaknya harus naik metromini."

"Nunggu metromininya di mana?"

Dia ke arah pom bensin di seberang sana. Dari sini ke sana jauh juga kalau hujannya sederas sini. Bisa langsung basah kuyup.

Aku bergegas keluar dari jembatan, pergi ke warung sepetak di pinggir jalan, apakah mereka punya payung. Tidak, mereka tidak punya. Aku menyeberang jalanan besar yang semestinya kuseberangi dengan jembatan. Aku tidak mau bolak-balik di depan dia, Kawan. Jadi aku terobos saja.

Aku masuk ke sebuah warteg yang ibu dan bapaknya sudah mengenali aku, "Ibu, ada payung?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun