Kita harus tetap menjaga keikhlasan bersama agar di saat kita sudah dipanggil oleh-Nya kita dapat melihat bayi nan mungil tersebut menyambut dan menggenggam tangan kita. Seketika terdengar "Ini minumannya mas", ucap pelayan sembari meletakkan minum di atas meja kami.
Singkat kata, aku teringat perkataan Seneca kala menyurati Ibunya yang bersedih " Berduka tak henti atas kehilangan yang tercinta sesungguhnya adalah keegoisan yang bodoh. Dan sebaliknya, tidak berduka sama sekali adalah hal yang tak berhati. Jalan tengah terbaik antara kasih sayang dan akal sehat adalah untuk merasakan kehilangan dan di saat yang sama menaklukannya, menangislah lalu bangkitlah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H