Akhir-akhir ini saya mengamati ada salah satu bisnis franchise yang sangat menjamur, bahkan cabangnya yang bisa dihitung jari di kota saya tiba-tiba bertranformasi berada dimana-dimana.Â
Ini mengingatkan kembali memori saya beberapa tahun yang lalu, disaat hebohnya bisnis Es kopi susu, lalu ada beberapa franchise yang saya amati seperti p*s*n k*p* dan B*b* t*m* yang dulu menjamur di mana-mana dan viral di tempat saya, tapi sekarang sudah tidak seramai dulu dan cendrung beberapa toko sudah menutup franchise tersebut. Apakah sebenarnya bisnis franchise merupakan bisnis musiman saja? lalu apakah bisnis franchise bisa sangat menguntungkan?
Oke mari kita melihat berapa modal yang diperlukan dalam membuka franchise. Di sini saya akan merangkum bisnis franchise yang sudah pernah saya coba produknya
Siapa di sini yang tidak mengenal Mixue? Toko yang terkenal dengan ice creamnya yang sangat murah dan enak serta menjual aneka minuman dari aneka smoothies, serta aneka teh. Tercatat sudah ada sekitar 300 gerai yang berdiri di Indonesia.
Dilansir dari evermos.com Di Kota Jakarta, bagi siapa yang ingin membuka kemitraan mixue ini wajib mengeluarkan uang sebesar:
Biaya Survey : Rp. 2 Juta
Biaya Manajemen per tahun : Rp. 24 Juta
Deposit : Rp. 40 Juta
Biaya Pelatihan : Rp. 3 Juta
Peralatan : Rp. 170 Juta
Bahan baku gelombang pertama : Rp. 100 Juta.
Ditambah anda harus mempunyai tempat operasional yang memadai. Bangunan minumal 25 meter persegi, lebar muka 3,8 meter dan tinggi plafon terendah 2,7 meter, mempunyai sumber air yang bersih dan cukup serta listrik 33.000 watt
Dari yang saya amati, Mixue sukses membuat antusias masyarakat khusus kalangan muda untuk berbondong-bondong mencoba produknya. Bahkan banyak pengunjung yang rela antri panjang untuk mendapatkan ice cream ataupun aneka minuman yang mereka tawarkan. Apalagi harganya yang sangat terjangkau membuat orang betah untuk kembali membeli lagi.
Dilansir dari sumber Link aja Manajemen Mixue memperkirakan balik modal bagi yang mau membuka franchise ini sekitar 12 sampai 18 bulan. Namun, hal tersebut tentunya dipengaruhi berbagai factor seperti kondisi di lapangan, lokasi dan demografi masyarakat yang ada di sekitar gerai.
- Sabana chiken
Sabana chiken merupakan franchise yang menjual makanan cepat saji dengan menu utamanya adalah ayam goreng. Tercatat sekitar 2000 gerai yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.Â
Ada slogan yang mengatakan bahwa "Bisnis ayam goreng tidak ada matinya". Saya pun sependapat dengan slogan tersebut mengingat ayam merupakan komoditas yang diperlukan, bahkan hampir disetiap warung makan ataupun restoran memiliki menu yang berbahan ayam. Lalu berapa biaya membuka franchise ini?
Dilansir dari sumber entrepreneur.bisnis.com, Sabana chiken membuka beberapa Paket bagi siapa yang ingin membuka kemitraan dengan mereka.
Pertama yakni kemitraan dengan booth atap dengan harga sekitar Rp20 juta. Kedua yakni kemitraan booth dengan plang, sekitar Rp23,4 juta. Biaya tersebut digunakan untuk biaya seperti gerobak full stainless dengan perlengkapan, sudah termasuk pendaftaran, media untuk promosi, survey, dan pelatihan.
Estimasi untuk Balik modal dari franchise ini diperkirakan sekitar 4 sampai 9 bulan. Tapi semua itu tergantung dengan berapa jumlah makanan yang terjual. Dari yang saya amati karena di tempat saya merupakan kota pelajar, Model bisnis seperti ini sangatlahcocok.Â
Apalagi mahasiswa yang terkadang ingin makan cepat enak dan murah. Ditambah harganya yang merakyat membuat model bisnis ayam ini bisa dijalankan dalam jangka waktu yang panjang.
Minuman teh kekinian yang jujur saja, menurut saya rasanya cukup enak. Ditambah variasi toping yang banyak. Tercatat sudah ada sekitar 90 gerai yang tersebar di Indoensia.Â
Apalagi teh sudah jadi minuman kita sehari-hari. Dari beberapa gerai yang saya liat, gerai tea break ini selalu ada pengunjungnya dan bisa terbilang cukup ramai. Menurut saya pribadi sudah banyak konsumen tetap dari sajian minuman tea break ini. Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuka franschise ini.
Dilansir dari publikasimedia.com ada 2 paket biaya franchise Tea break. Zona 1 jawa timur sekitar Rp. 158 juta dan luar jawa timur 168 juta, dengan rincian modalnya sebaga berikut
Biaya franchise 2 tahun : 30 juta
Biaya peralatan : 40 juta
Biaya bahan baku awal : 47 juta
Biaya pembuatan booth : Â 40 juta
Manajemana tea break memperkirakan untuk balik modal bagi siapa yang tertarik kepada franchise ini sekitar 8 sampai 10 bulan.
Jadi bagaimana sudah tertarik untuk membuka franchise? Menurut saya bisnis franchise cukup menguntungkan. Apalagi  bisnis model franschise mempunyai banyak keunggulan. Bisnis yang sudah terbangun, merek yang sudah dikenal masyarakat, mendapat support dari pemilik yang notabenya pastinya sudah berpengalaman.
Tapi harus diperhatikan bagi pelaku yang ingin melakukan model bisnis franchise  ini. Pilihlah franschise yang memiliki visi misi yang bagus, memiliki prospek jangka panjang, lokasi, pangsa pasar di wilayah yang ingin anda buka dan yang paling penting adalah membaca kontrak bersama dengan seksama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H