Mohon tunggu...
Aulia Mumtaz SA
Aulia Mumtaz SA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini 5 Jenis Kesehatan Mental yang Paling Sering Terjadi beserta Gejalanya

6 November 2024   09:45 Diperbarui: 6 November 2024   10:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental merupakan aspek krusial dalam kehidupan, bukan hanya berdampak pada emosi dan perasaan, tetapi juga perilaku, interaksi sosial, dan produktivitas seseorang. Masalah gangguan kesehatan mental ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. 

Menurut Kemenkes, seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental akan menghadapi masalah suasana hati, kemampuan berpikir, serta kontrol emosional, yang pada akhirnya dapat memicu perilaku negatif. 

Berikut ini jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi beserta gejalanya.

1. Gangguan Kecemasan

Kecemasan menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang dialami banyak orang. Kondisi ini umumnya normal terjadi, ketika muncul rasa cemas atau khawatir akan sesuatu. Namun, menjadi tidak wajar ketika seseorang memiliki perasaan cemas yang berlebihan dan terjadi dalam jangka waktu yang lama hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Inilah yang disebut gangguan kecemasan atau GAD (Generalized Anxiety Disorder). 

Gejala gangguan kecemasan ditandai dengan rasa cemas yang terus-menerus, gelisah dan sulit merasa tenang, detak jantung yang cepat, keringat berlebih, kesulitan tidur, sulit berkonsentrasi, dan sakit kepala. 

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak buruk terhadap kualitas hidup seseorang, dari gangguan tidur, memicu depresi, hingga dapat mempengaruhi sistem pencernaan, serta meningkatkan risiko gangguan kecemasan lain seperti fobia sosial atau gangguan panik.

2. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini biasanya terjadi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, dengan minimal 2 minggu hingga seseorang dapat didiagnosis mengalami depresi.  

Gejala depresi meliputi perasaan sedih yang berlarut-larut, merasa putus asa, kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, perubahan nafsu makan dan berat badan, sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan, dan sulit konsentrasi.

Selain menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, depresi yang tidak ditangani juga dapat menurunkan produktivitas kerja, gangguan hubungan sosial, dan bahkan memicu keinginan untuk bunuh diri.

3. Stres

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stres adalah respon alami manusia terhadap tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Kondisi ini dialami oleh semua orang dari anak-anak hingga orang dewasa, sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap ancaman, tekanan, atau situasi baru.

Stres dapat dibedakan menjadi stres akut, yang berlangsung singkat dan mudah diatasi, dan stres kronis, yang bertahan lama dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak ditangani.

Seseorang yang mengalami stres akan menunjukkan berbagai gejala, termasuk gejala psikis seperti mudah frustasi dan marah, suasana hati yang berubah-ubah, kebingungan, perasaan tidak berguna, dan menghindar dari orang lain; gejala fisik seperti pusing, lemas, gangguan tidur, masalah pencernaan, perubahan berat badan, berkeringat, mulut kering, tubuh gemetar, dan jantung berdebar; serta gejala kognitif seperti kesulitan fokus, mudah lupa, pesimis, dan kesulitan dalam mengambil keputusan.

4. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara drastis, dari yang sangat gembira dan bersemangat berubah menjadi sangat sedih dan tidak berenergi. 

Seseorang dengan gangguan bipolar akan mengalami dua gejala utama yaitu gejala maniak, yang ditandai dengan energi berlebih, terlalu aktif, kepercayaan diri tinggi, dan kesulitan tidur; serta gejala depresi, yang ditandai dengan kelelahan, perasaan sedih mendalam, kesulitan berkonsentrasi, dan kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari.

5. Skizofrenia 

Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ini.

Gejala skizofrenia ditandai dengan halusinasi (mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak ada), delusi (kepercayaan yang tidak benar atau aneh), pikiran yang kacau dan tidak terorganisir, perilaku yang tidak wajar atau tidak dapat diprediksi, dan ketidakmampuan bersosialisasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun